Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

3 Keutamaan Puasa Syawal Setelah Puasa Ramadhan, Kapan Dilakukan? Simak Bacaan Niat dan Tata Caranya

Setelah menyelesaikan puasa Ramadhan dan menjalankan puasa Syawal selama 6 hari maka pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Istimewa
Setelah melaksanakan ibadah puasa, umat islam dianjurkan menjalankan puasa syawal selama 6 hari di bulan Syawal 

TRIBUNTIMURWIKI.COM- Setelah berpuasa ramadan satu bulan lamanya, ada momen yang bisa menyempurnakan amalan puasa ramadan.

Yakni puasa syawal. Seperti diketahui, umat muslim akan menyambut hari raya Idul Fitri di bulan Syawal.

Amalan puasa syawal hukumnya adalah sunnah muakkadah.

Yang berarti sunnah yang sangat dianjurkan.

Hal ini sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun” (HR. Muslim)

Dilansir dari Tribun Style, menyelesaikan puasa Ramadhan dan menjalankan puasa Syawal selama 6 hari maka pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun.

Puasa Syawal dimulai di hari kedua karena pada hari pertama Syawal merupakan Hari Raya Idul Fitri, maka diharamkan untuk berpuasa.

Akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.

Namun, jika merasa kesulitan, maka diperbolehkan tidak berurutan, asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.

Lalu, apa saja keutamaan puasa Syawal yang dilakukan selama enam hari setelah hari raya Idul Fitri?

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah keutamaan melaksanakan puasa Syawal:

Menyempurnakan ibadah bulan Ramadhan

Puasa Syawal menutup kekurangan kita dalam menjalankan ibadah wajib di bulan Ramadhan.

Puasa Syawal akan menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada pada bulan Ramadhan.

Sebab, pasti ada kekurangan yang dimiliki seseorang ketika menjalankan puasa Ramadhan.

1. Bagai puasa setahun

Dalam sebuah hadist riwayat Muslim nomor 1164 menyebut bahwa puasa Syawal selama 6 hari bagai puasa satu tahun lamanya.

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."

2. Pahala berlipat ganda

Dijanjikan pahala 10 kali lipat bagi orang yang menjalankan puasa sunnah Syawal.

Hal itu dijelaskan dari hadist yang diriwayatkan oleh Abu Ayyub yang berbunyi,

"barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas 'Iedul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."

3. Menjalankan sunnah Rasulullah

Orang yang melakukan puasa Syawal dijanjikan akan masuk surga bersama Rasulullah.

Hal ini karena orang tersebut telah menghidupkan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan At Tirmidzi menyebutkan bahwa,

"siapa yang menghidupkan sunnahku maka sungguh ia mencintaiku, dan siapa yang mencintaiku bersamaku di surga."

Puasa Syawal bisa dilaksanakan mulai tanggal 2 Syawal atau sehari setelah Idul Fitri, dan dilakukan selama enam hari.

Berikut adalah bacaan niat, tata cara dan ketentuan dalam melaksanakan puasa Syawal:

Niat Puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.

Jika lupa melafalkan niat di malam hari, untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Berikut bacaan niat jika melafalkannya di siang hari :

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ."

Artinya: Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.

Bacaan Niat Puasa Sunnah Bulan Syawal dan Keutamaan Ganti Puasa Ramadan atau Qadha Terlebih Dahulu (moslemtoday.com)

Tata Cara Puasa Syawal

Tata Cara puasa Syawal sama dengan tata cara puasa lainnya secara umum.

1. Melafalkan Niat

Jangan lupa berpuasa Syawal didasari dengan niat telebih dahulu.

2. Makan Sahur

Disunnahkan makan sahur sebelum terbit fajar.

Namun tidak makan sahur pun (misalnya terlambat bangun) tidak apa-apa, dalam artian puasa tetap sah.

3. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa

Saat berpuasa, hendaknya senantiasa untuk menahan diri dari makan, minum serta hal lain yang dapat membatalkan puasa, sejak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, atau waktu Maghrib.

4. Berbuka Puasa

Disunnahkan menyegerakan berbuka puasa ketika matahari terbenam, yakni bersamaan dengan masuknya waktu Maghrib.

Ketentuan Melaksanakan Puasa Syawal

Dilansir dari berbagai sumber, puasa Syawal dilaksanakan selama enam hari di bulan Syawal, mulai tanggal 2 Syawal yakni sehari setelah Idul Fitri.

Mengenai ketentuannya, Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan bahwa menurut pendapat Imam Ahmad, puasa Syawal boleh dilakukan secara berurutan, boleh pula tidak berurutan.

Dan tidaklah yang berurutan lebih utama daripada yang tidak berurutan.

Sedangkan menurut madzhab Syafi’i dan Hanafi, puasa Syawal lebih utama dilaksanakan secara berurutan sejak tanggal 2 Syawal hingga 7 Syawal.

Berdasarkan pendapat lain, yakni Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu mengatakan, puasa enam hari di bulan Syawal boleh dikerjakan secara terpisah-pisah atau tidak berurutan, tapi lebih afdal berurutan dan langsung setelah hari raya (dikerjakan tanggal 2 – 7 Syawal).

Jadi, tidak ada madzhab yang tidak memperbolehkan puasa ini di hari lain selain tanggal 2 sampai 7, yang penting masih berada di bulan Syawal.

Namun, hendaknya tidak berpuasa khusus di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu karena adanya larangan Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

Para ulama menjelaskan bahwa larangan itu menegaskan makruhnya puasa di hari Jum’at tanpa mengiringinya dengan puasa di hari Kamis atau Sabtu.

Imam Nawawi dalam Syarah Muslim juga memberikan keterangan bahwa yang paling baik untuk melakukan puasa Syawal adalah dilakukan secara berturut-turut. Namun jika pun tidak, maka hal itu tidak mengurangi keutamaan puasa Syawal.

“Para ulama madzhab Syafii mengatakan bahwa paling afdhol (utama) melakukan puasa syawal secara berturut-turut (sehari) setelah idul fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir syawal maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.”

(TribunStyle.com/Anggie/Listusista)

Follow akun instagram Tribun Timur: 

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 4 Keutamaan Amalan Puasa Syawal, Bagai Berpuasa Selama Setahun Penuh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved