Diskusi Summarecon Agung
Direktur Summarecon Agung: Pasca Covid-19, Budaya Bekerja Melalui WFH
Hal itu dia sampaikan dalam Diskusi PT Summarecon Agung Tbk- Tribun Timur “Kiat Menghadapi The New Normal”
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur PT Summarecon Agung Tbk, Sharif Benyamin menyampaikan pasca pandemi Covid-19, maka budaya kerja masyarakat akan berubah.
Hal itu dia sampaikan dalam Diskusi PT Summarecon Agung Tbk- Tribun Timur “Kiat Menghadapi The New Normal”, Kamis, (21/5/2020).
Hadir langsung, Direktur PT Summarecon Agung Tbk Sharif Benyamin, Ekonom & Guru Besar Unhas & Rektor IBK Nitro Prof Marsuki DEA PhD, dan Certified Finansial Planner Fiko Andriansyah.
Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur, Thamzil Thahir memandu acara ini.
"Informasi terakhir WHO (World Health Organization), virus Corona tak akan pernah hilang sehingga, founder Summarecon Agung Tbk meminta kita untuk melakukan berbagai macam perubahan," katanya.
Menurutnya, salah satu Webinar Summarecon Agung-Tribun Timur adalah acara luar biasa yang menjadi langkah perubahan
"Webinar ini adalah perubahan luar biasa. Saya bisa kenalan dengan Prof Marzuki, sama Pak Thamzil dan kita tak pernah ketemuan sebelumnya, dan sudah berdiskusi dalam terkait Covid-19," katanya.
Selama pandemi Covid-19, mal, club house olahraga, dan lapangan golf Summarecon tutup.
"Suka nggak suka kita harus terima dan mengikuti aturan dari pemerintah untuk jalankan sosial distancing," katanya.
Tapi, berdasarkan keputusan rapat direksi, proyek Summarecon tetap jalan.
"Hal itu demi karyawan dan pekerja kita tetap mendapatkan uang untuk hidup karena di zaman begini harus tetap mempunyai income (pemasukan). Sehingga, kami meminta tak ada penurunan kinerja. Saya juga kaget setelah cek, proyek tetap sesuai target," katanya.
Selama proyek pengerjaan, Summarecon menerapkan skenario Isolasi Sehat.
"Tidur dengan cara Physical Distancing, makan juga dan bahkan kita siapkan pemeriksaan. Pekerja kita arahkan tak pulang kampung," katanya.
Selain itu, Summarecon Agung Tbk juga melarang karyawan dan pekerja keluar lokasi proyek.
"Konsekuensi kita siapkan makan malam dan pagi. Tapi, ini skenario win-win lah," katanya.
Selanjutnya, dia mengatakan, strategi pemasaran Summarecon banyak beralih ke sistem elektronik.
"Perubahan sekarang yakni orang pakai uang elektronik, beli sekarang bayar nanti. Produk Ceria naik signifikan, kita adakan program beli sekarang bayar nanti," katanya.
Perubahan selanjutnya adalah budaya Work From Home (WFH) akan menjadi budaya baru dalam pekerjaan.
"Kami meyakini sebagian karyawan akan work from home sehingga rumah menjadi penting. Sebelum pandemi Covid-19, kita tak ada waktu menikmati rumah karena hanya pulang tidur kemudian kembali meninggalkan rumah keesokan harinya," katanya.
Sekarang, dalam masa pandemi Covid-19, orang-orang bekerja 24 jam di rumah. Sehingga, rumah harus nyaman dan mempunyai fasilitas lengkap.
"Saat ini tak main-main, kita 24 jam di rumah. Khusus, hunian Summarecon mendukung selama ini WFH. Setelah Covid-19, kita harus bisa mengelola kawasan yang mendukung budaya baru itu," katanya.
Salah satu infrastruktur WFH adalah internet, Summarecon memperkuat jaringan internet di setiap cluster perumahan.
"Kita punya fiber optik yang ditanam sendiri sehingga, provider bisa diganti tergantung yang mana lebih berkualitas saat ini. Selanjutnya, kita harus masuk ke energi ramah lingkungan. Kami bangun solar cell, ada daur ulang sampah," katanya.
Karena, lanjut Benyamin, masa selanjutnya, Stasiun Pengisian Bahan bakar (SPBU) akan bertransformasi menjadi charger untuk mobil listrik.
Dari sisi marketing, Summarecon sudah mengubah teknik penjualan melalui
virtual brosur dan virtual video.
"Mungkin selanjutnya, kita akan launching proyek terbaru bisa lewat online," katanya.
Menurutnya, masa sekarang ini adalah masa terbaik membeli properti.
"Dulu ketika saya baru mulai kerja, saya mencicil melalui papan sejahtera plat 12 persen, kita dapat bunga ibarat menang lotre. Sekarang ini, suku bunga mulai turun semua," katanya.
Bantuan Sosial
Benyamin mengatakan, owner Summarecon Agung Tbk lebih fokus untuk membagikan alat pelindung diri (APD) ke berbagai rumah sakit rujukan Covid-19.
"Khusus di Sulsel, kita sudah bagika ke RS umum daerah sayang rakyat. Kita lakukan donasi melalui Yayasan Budha Suci, kita bagikan APD dan 20 ribu sembako," katanya.