Pakar Epidemiolog Unhas Ingatkan Potensi Bahaya Salat Id Berjamaah di Masjid-Lapangan di Makassar

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Pakar epidemiolog Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Ridwan Amiruddin SKM MKes MSc PH mengingatkan potensi bahaya jika salat Id pada Idulfitri digelar di masjid atau lapangan di Kota Makassar di tengah pandemi Covid-19.

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta faktor yang terkait dengan hal ini di tingkat populasi.

Bahaya serupa juga mengancam dengan makin ramainya pengunjung ke pusat-pusat perbelanjaan di Kota Makassar.

Menurut Ridwan, informasi Covid-19 Kota Makassar dengan CFR 7% dan angka kesembuhan 40,56% dengan kasus mutlak yang masih terus menanjak (17 Mei 20 sebanyak 599 kasus), menunjukkan Makassar sebagai epicentrum Covid-19 dengan wilayah yang tidak terkendali.

• Jalan Mulai Macet dan Toko Buka, Pemkot Makassar Dinilai Setengah Hati Terapkan PSBB

• Foto PSBB Belum Usai, Jalan AP Pettarani Makassar Sudah Macet

Transmisi lokal penyebaran virus corona tipe baru yang menjadi penyebab penyakit Covid-19 di Kota Makassar sudah tidak terbendung.

“Jadi sebaiknya, idulfitri bersama di lapangan atau di masjid sebaiknya dipertimbangkan kembali,” pesan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas ini, Senin (18/5/2020).

Apalagi mengingat kondisi Makassar sebagai wilayah terbuka dan jumlah penduduk yang sangat padat.

“Teorinya, kepadatan memengaruhi intensitas interaksi,” kata Ketua Ikatan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMI) ini.

Di sisi lain, implenentasi aturan berkait pencegahan penyebaran virus corona yang masih kurang dipatuhi.

Sehari sebelumnya, Pemerintah Kota Makassar bersama sejumlah perwakilan organisasi kemasyarakat (ormas) Islam menggelar pertemuan di Balai Kota Makassar.

Membahas rencana pelaksanaan salat Id.

Pada pertemuan itu mencuat usulan agar salat Id pada Idulfitri nanti digelar berjamaah di masjid atau di tanah lapang di Kota Makassar. (*)