Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mandikan Jenazah

NEKAT 15 Warga Buka Peti Mati dan Mandikan Jenazah Covid-19 Tanpa Pakai APD, Petaka Bagi Kampung

Mereka membuka peti hingga memandikan jenazah pasien terinfeksi corona atau covid-19, tanpa mennggunakan APD.

Editor: Ansar
Istimewa
Update penyebaran virus corona di Indonesia 

Dalam kesempatan itu, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19.

Kasus ini, sudah ditemukan di Desa Waru sejak Selasa (28/4/2020).

Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19.
Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji menjelaskan kronologi yang menyebabkan sejumlah warga terpapar Covid-19. (Tangkap layar kanal YouTube tvOneNews)

Kala itu, satu warga bernama Arifin dinyatakan meninggal dunia akibat Covid-19.

Setelah mendapat kabar duka, para warga langsung menyelenggarakan tahlilan.

Diketahui, warga juga memiliki riwayat membuka peti dan bungkus plastik dari jenazah positid Covid-19.

Tak sampai di situ, mereka juga memandikan jenazah yang sudah dinyatakan terinfeksi.

Padahal pihak rumah sakit telah menerapkan standar operasional (SOP) yang berlaku dalam pandemi Covid-19.

"Ya boleh dikatakan cluster baru, sebenarnya kejadian yang ada di Dukuh Waru sejak 28 April," jelas Kombes Pol Sumardji.

 Polemik Ibadah Haji 2020 Akibat Corona, Kemenag Harap Arab Saudi Beri Kepastian Sebelum Lebaran

 Cara Bayar Fidyah, Waktu Tepat dan Besaran yang Harus Diketahui, Jangan Sampai Salah

"Saudara Arifin meninggal, lantas warga melakukan kegiatan tahlilan," lanjutnya.

Setelah kegiatan tahlilan selesai, para warga kembali ke rumah seperti biasa.

Namun, lima hari kemudian terdapat empat warga yang mengeluhkan sesak napas.

Di mana sesak napas menjadi satu di antara beberapa gejala klinis dari virus Covid-19.

Kemudian mereka dibawa ke sejumlah rumah sakit di Sidoarjo untuk melakukan pemeriksaan.

Dari hasil tes swab, empat warga dinyatakan positif Covid-19.

"Setelah kegiatan tahlilan, lima hari berikutnya itu ada empat warga yang merasa sesak napas dan dibawa ke rumah sakit," ungkap Kombes Pol Sumardji.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved