Update Corona Barru
PKB Barru Minta Penggunaan Anggaran Covid-19 di Barru Transparan
Rusdi Buceq menyatakan Pemerintah Kabupaten Barru dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pelanggaran HAM terhadap pasien positif.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, BARRU - Koordinator Tim Peduli Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Barru, Rusdi Buceq menyatakan Pemerintah Kabupaten Barru dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap pasien positif coronavirus disease (Covid-19).
Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Barru tersebut mengatakan bahwa para pasien yang dikarantina di Bola Sobae, Barru pergerakannya sangat dibatasi serta tidak diberikan fasilitas yang dibutuhkan bersama keluarganya.
"Ini adalah pelanggaran HAM," tegas Ketua Komisi B DPRD Barru itu via rilisnya ke tribun-timur.com, Minggu (17/5/2020).
Ia mengaku baru mendapat kabar setelah satu di antara mereka yang positif Covid-19, keluarganya mengirimkan pesan WhatsApp bahwa keluarganya yang dikarantina tidak lagi mendapat makanan.
"Pasien yang dikarantina harus menerima perlakuan yang manusiawi, butuh perhatian serius dan lebih. Apalagi yang dikarantina itu korban, pernah menjadi relawan kemanusiaan yang bekerja ikhlas walaupun tanpa honor dan insentif yang jelas," tegasnya.
Mendengar keluhan para Relawan Covid-19 yang dikarantina karena positif terjangkit virus corona, Ketua DPC PKB Barru Aksah Kasim mempertanyakan keseriusan Pemda Barru dalam melindungi rakyatnya. Termasuk anggaran penanggulangan virus mematikan itu.
"Anggaran penanganan Covid-19 di Barru itu sangat besar, anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat dan provinsi juga cukup besar. Ini harus transparan penggunaannya, jangan ada pihak mengambil keuntungan dari musibah ini," tuturnya.
Adapun keluhan lain dari Relawan Covid-19 tersebut kata Aksah, yakni mereka tak menerima insentif selama menjadi relawan Covid-19 di rumah sakit di Barru.
"Honor yang biasa mereka terima Rp 400 ribu, lalu sewa rumah mereka tempati juga Rp 400 ribu perbulan. Sejak diisolasi tidak ada yang membiayai keluarganya," katanya.
Karena itu, tim PKB Peduli ikut memberikan bantuan ala kadarnya kepada seluruh pasien yang sedang menjalani karantina di Bola Sobae, Barru.
Paket bantuan yang diserahkan merupakan sumbangan dari Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar melalui program PKB Peduli.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: