Pasien Positif Covid-19 di Sulsel Naik, Hamka B Kady Himbau Masyarakat Patuhi Pemerintah
Hamka menegaskan bahwa jika masyarakat tidak mematuhi anjuran pemerintah, maka bisa saja mereka yang hidup
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anggota Pengawas Penanganan Pendemi Covid-19 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Hamka Baco Kady menyatakan, anggaran penanganan bencana pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia tidak akan sanggup tangani penyebaran Covid-19 jika berkepanjangan.
"Sehingga tolong hal ini diperhatikan semua, uang negara kita hanya sampai Agustus 2020. Jadi tolong jangan pandang enteng virus corona, tolong patuhi anjuran pemerintah," ungkap anggota Fraksi Golkar DPR RI dua periode tersebut kepada Tribun di Makassar, Minggu (17/5/2020).
Hamka menegaskan bahwa jika masyarakat tidak mematuhi anjuran pemerintah, maka bisa saja mereka yang hidup adalah mereka yang tinggal di daerah bebas virus corona.
Sementara lanjut Hamka, di kota-kota seperti Makassar bisa saja semua musnah karena berbagai macam masalah terus terjadi akibat pandemi virus Covid-19 yang tidak berhenti karena masyarakatnya tidak patuh terhadap anjuran pemerintah.
"Jadi tolong diperhatikan ini. Karena kalau tidak, bisa saja yang hidup hanyalah mereka yang tinggal di desa-desa bebas Covid-19, kita di kota terancam karena persoalan sosial makin banyak," tegasnya menambahkan.
Ia mengaku ke Makassar untuk menemani langsung timnya agar tetap mematuhi anjuran pemerintah, termasuk melakukan rapid tes sekira 100 orang di Makassar.
"Walau sulit penerbangan saya tetap ke sini karena grafik positif corona di Sulsel terus naik. Saya berharap petugas penanganan Covid-19 tegas dalam penerapan PSBB di Makassar," jelas Hamka.
Hamka menyatakan bahwa masyarakat yang kehilangan pekerjaan jangan khawatir karena mereka bisa mendapatkan kerja di program PUPR.
"Jadi ada program, seperti pembersih jalan yang tadinya pakai alat berat sekarang tak lagi, tapi manusia yang akan bersihkan dan gajinya berasal dari sewa alat pembersih jalan misalnya potong rumput," katanya.
"Pembuatan irigasi kecil itu juga dikerjakan oleh tangan masyarakat bukan lagi alat berat sehingga mereka yang tidak dapat pekerjaan bisa bekerja di program tersebut," jelasnya.