Cerita Pengantar & Sopir Ambulans Covid-19, Salat Jenazah & Rahasiakan Pekerjaan dari Istri Hamil
Semenjak corona merebak di Indonesia, hampir setiap hari ketiganya harus menggunakan APD lengkap dan berangkat mengantar jenazah ke makam.
Saat itu, ada kekhawatiran tertular sehingga sangat berhati-hati.
Rasa khawatir itu hilang ketika mengingat mereka sudah menggunakan APD lengkap dan sesuai dengan prosedur. Semua berjalan dengan lancar.
• Pasien Corona Mengamuk, Kejar dan Peluk Warga yang Ada di Sekitarnya
• Penjelasan Fatwa MUI Tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Salat Idul Fitri saat Pandemi Covid-19
2. Tak Berani Pulang ke Rumah
Tiga petugas pengantar jenazah Covid 19 dari PMI Jember, mereka hendak mengantar jenazah PDP Covid 19 ke Kecamatn Jombang (Bagus Supriadi/Kompas.com)
Namun, para pengantar jenazah itu tidak langsung pulang ke rumah. Mereka masih tetap khawatir ada penularan.
“Apalagi, kalau saya pulang, anak saya yang nomor dua langsung minta gendong,” ungkap dia.
Akhirnya, GR memilih baru pulang sehari setelah mengantar jenazah pasien Covid-19.
“Hanya nelepon saja sama anak-anak, abi tidak pulang dulu ya,” tutur GR.
3. Sembunyikan Pekerjaan dari Istri Hamil
Ilustrasi ibu hamil
GR sendiri menyembunyikan kegiatannya sebagai pengantar jenazah.
Sebab, istrinya sedang hamil empat bulan.
Begitu juga BM, driver ambulans, dia juga memilih menyembunyikan tugasnya yang sekarang karena istri sedang hamil.
“Saya tidak cerita ikut angkut jenazah, saya bercerita terjun di urusan Covid-19, seperti penyemprotan disinfektan dan sosialisasi,” kata dia.
Sampai sekarang, sang istri tidak mengetahui kegiatan GR yang mengantarkan jenazah.