Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Ramadhan

Berkeluarga, Diburu Rasa Cemburu

Firdaus Muhammad, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel

Editor: Jumadi Mappanganro
TRIBUN TIMUR/MUH HASIM ARFAH
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Dr Firdaus Muhammad MA 

Oleh: Firdaus Muhammad
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar dan Ketua Komisi Dakwah MUI Sulsel

Cemburu dan jujur, keduanya menjadi bagian dalam kehidupan berkeluarga. Cemburu bagian penanda cinta, rasa ingin memiliki sepenuhnya, tak ingin berbagi.

Jujur juga bagian penting dalam merawat hubungan suami-istri sebagai wujud komitmen.

Kejujuran pasangan dapat mengurai cemburu. Selama mampu menjelaskannya, masalahpun berlalu.

Cemburu dapat hilang meski membekas. Istri memiliki sifat pencemburu sepertihalnya suami tapi kadarnya berbeda.

Asma Nadia mengakui, biar sedikit perasaan itu pasti terselip rasa cemburu, terutama perempuan.

Haruskah membuang rasa cemburu yang kadang menyiksa itu? Haruskah ditunjukkan?

Sah, Muhammadiyah Tiadakan Sholat Idul Fitri di Lapangan

Tes Kejujuran

Asma Nadia pegiat Forum Lingkar Pena (FLP) itu anjurkan untuk menata cemburu. Rasa cemburu perlu dirawat agar hubungan harmonis, ditata agar tidak salah kaprah.

Sabyan melantunkan romantisme cinta Aisyah istri Rasulullah Saw yang begitu sempurna.

Aisyahpun tetap sosok pencemburu. Aisyah yang muda, cantik dan cerdas itu disapa Nabi dengan panggilan humaera, yang kemerah-merahan.

Tetap saja sebagai perempuan yang menyimpan cemburu kala Nabi ceritakan sosok Khadijah, istri pertama Nabi.

Betapa manusiawinya perasaan cemburu itu. Asma Nadia dkk dalam buku: Karenamu Aku Cemburu: Curahan Hati Seorang Istri.

Ia lukiskan suara hatinya, "Aku mencoba mengerti jika kau terkadang tidak memahami kenapa aku menangis, hanya hal sepele yang menurutmu tak layak mencairkan air mataku.

Suamiku. Bagaimana menjelaskannya padamu? Aku perempuan, yang memiliki siklus tertentu di mana emosiku terpacu lebih cepat hingga muda terbakar cemburu".

Karenamu aku cemburu tulis Dyotami Febriani, soalnya mereka bisa melihat suamiku dalam keadaan segar, cakep, wangi.

Fakta-fakta Dibalik Tenggelamnya 2 Remaja Bulukumba di Manyampa

Hasil Rapid Test Massal Covid-19 Reaktif, 204 Pedagang Pasar di Makassar Isolasi di Hotel

Sementara aku cuma kebagian wujud kusutnya ketika pulang kantor.

Setiap cemburu hadir yang terlintas dibenak adalah pihak ketiga yang hendak rebut tambatan hatinya.

Inilah tantangan hidup berumah tangga, selalu diburu rasa cemburu.

"Maka biarkan aku cemburu hanya pada detik aku merasa Allah pun tengah cemburu padamu..." tertera di buku Asma yang memuat suara hati 14 penulis perempuan yang kompak bicara tema cemburu.

Cemburu harus ditata, dirawat dengan kejujuran sebagai bumbu penikmat kehidupan berkeluarga dalam alas sakinah.

Setiap kita selalu diburu rasa cemburu karena rasa cinta tertambat dihati. Ketika cinta hilang, cemburupun pergi meski lebih akhir. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved