Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa Unhas

Jadi Ojol, Cara Mahasiswa Unhas Asal Toraja Bertahan Hidup di Makassar Saat Corona

Ada pula yang memilih menetap di Makassar dan bertahan hidup di tengah merebaknya wabah yang pertama muncul di Wuhan, China.

Penulis: Wahyu Susanto | Editor: Imam Wahyudi
wahyu/tribun-timur.com
Mahasiswa Kehutanan Unhas asal Tana Toraja, John Bryan 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ratusan bahkan ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang menuntut ilmu di Makassar diprediksi memilih pulang ke daerah masing-masing.

Itu tidak lepas dari adanya pemberhentian proses belajar mengajar untuk sementara waktu dari pihak kampus.

Penyebabnya, tidak lain karena adanya penyebaran Covid-19 (Virus Corona) khususnya di Makassar, Sulsel.

Olehnya itu, pihak kampus meliburkan mahasiswa dan mengganti proses belajar mengajar dengan online.

Namun tidak semua dari pelajar tingkat universitas ini pulang ke daerah masing-masing.

Ada pula yang memilih menetap di Makassar dan bertahan hidup di tengah merebaknya wabah yang pertama muncul di Wuhan, China.

Salah satunya adalah mahasiswa Kehutanan, Universitas Hasanuddin (Unhas) asal Toraja, John Bryan.

Sejak awal kata dia, imbauan dari Rektor Unhas, Prof Dwia Aries Tina Palubuhu memang melarang mahasiswa dan mahasiswi untuk pulang kampung.

"Jadi buat apa pulang kampung kalau ada imbauan. Buat apa juga kita pulang kampung, kan inikan masih suasana kuliah hanya kondisinya yang berbeda," ujar John Bryan, Jumat (15/5/2020).

Kondisi di kampung halamannya di Kecamatan Gendangbatu Sillanan, Tana Toraja yang masih minim jaringan internet juga memaksa Bryan mengurungkan niat untuk pulang.

Menurutnya, jika dirinya pulang kampung dan melaksanakan proses kuliah online akan sangat sulit.

Sebab jika proses kuliah online berlangsung dan jaringan tiba-tiba gangguan akan sangat sulit.

Sehingga menimbulkan kerugian tersendiri bagi dirinya.

"Siapa yang mau disalahkan kalau jaringan putus-putus? Padahal kita sudah diimbau untuk tidak pulang kampung," imbuhnya.

Meski demikian, proses belajar mengajar melalui daring ini diakuinya kurang efektif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved