Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Bantuan Beras 15 Kg jadi Gula Pasir 2 Liter, Tipikor Polres Bulukumba Periksa Kadis Sosial

Hal tersebut setelah Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, menemukan hal ganjil dalam pendistribusian bansos tersebut.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
firki
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, Syarifuddin 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dari Dinas Sosial (Dinsos) Bulukumba, sempat menjadi perhatian publik.

Hal tersebut setelah Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, menemukan hal ganjil dalam pendistribusian bansos tersebut.

Yakni, berubahnya bantuan beras sebanyak 15 kilogram (Kg) menjadi gula pasir sebanyak 2 liter.

Padahal anggaran untuk bansos di Dinsos Bulukumba, mencapai Rp1,9 miliar.

Informasi terbaru, Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Bulukumba, telah memanggil Kadis Sosial Syarifuddin, untuk dimintai keterangannya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kanit Tipikor Polres Bulukumba, Ipda Muhammad Ali, saat dikonfirmasi, Jumat (15/5/2020) sore.

"Iya, terkait bantuan covid-19. Kita mintai klarifikasi bagaimana kebenarannya. Karena kemarin kan sempat menjadi riak toh," kata Ipda Muhammad Ali.

Dan hasilnya, kata dia, dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) memang tertera gula pasir, bukan beras sebanyak 15 kg.

Dan dalam proses pemeriksaan polisi, lanjut Ipda Ali, memang hanya berpatokan pada RKA.

"Kalau kita memeriksa kan berpatokan di RKA, tidak tahu apa diperencanaannya apakah memang pernah beras. Yang jelas kalau kami mengacu di RKA," jelasnya menambahkan.

Sementara Syarifuddin yang coba dimintai tanggapannya terkait pemeriksaan tersebut belum memberikan respon.

Namun, sebelumnya, Syarifuddin membeberkan, jika jumlah beras yang diterima oleh warga tetap ada, hanya saja sebanyak 3 kilogram saja bukan 15 kilogram.

Pada perencanaan awal, pihaknya kata Syarifuddin, memang mengusulkan anggaran beras tersebut sebanyak 15 kilogram untuk 5.000 KK.

Namun akhirnya dibatalkan karena adanya bantuan dari stok cadangan beras dari Bulog sebanyak 30 ton dan 9 ton dari Dinas Ketahanan Pangan.

“Jadi dalam refocusing anggaran beras itu tidak jadi kita anggarkan, namun mengganti menjadi gula pasir 2 kg,” jelas Syarifuddin.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved