Pasar Modal
Manager Pasar Modal: IHSG Jatuh Gegara Kekhawatiran Wabah Covid-19 Gelombang Kedua
Mengutip data RTI, IHSG bergerak di posisi terendah 4.552,38 dan posisi tertinggi 4.644,13 di sepanjang perdagangan hari ini.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 50,37 poin atau 1,09% ke level 4.588,73 pada perdagangan bursa saham, Selasa (12/5/2020).
Penurunan ini adalah kali keempat pada Bulan Mei 2020. Padahal, IHSG menguat pada pembukaan perdagangan pekan ini.
Mengutip data RTI, IHSG bergerak di posisi terendah 4.552,38 dan posisi tertinggi 4.644,13 di sepanjang perdagangan hari ini.
Sementara itu, nilai rupiah menguat tipis Rp 14.978, naik 0,28 poin.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG cenderung tertekan. Namun pada penutupan perdagangan IHSG mempersempit penurunan.
Total volume perdagangan di BEI 6,78 miliar saham. Total frekuensi perdagangan 580.182 kali dan nilai perdagangan Rp 6,94 triliun.
Sebanyak 280 saham turun, dan 111 naik serta 139 saham tidak berubah.
Investor asing mencatat net sell atau jual bersih Rp 744 miliar di seluruh pasar.
Branch Manager Trimegah Securitas Indonesia Tbk Makassar, Carlo E F Coutrier, menganggap sepanjang perdagangan Selasa, IHSG tertekan karena adanya efek wabah Covid-19 sektor global yang belum menurun.
"IHGS melemah akibat kekhawatiran gelombang kedua dari pandemi Covid-19, menyusul kembali di-lockdown-nya Shula, salah satu propinsi di China," kata Carlo ke Tribun.
Ia mengatakan, investor khawatir wabah Covid-19 meluas sehingga menimbulkan, pandemi gelombang kedua.
Apalagi, saat ini, pemerintah Indonesia sudah mengesahkan PP PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dan berdasarkan time line nya di awal Juni sudah akan dimulai pemulihan ekonomi secara bertahap.