Update Corona Bulukumba
Kecewa dengan Petugas Covid-19, 4 Nelayan di Bulukumba Adang Mobil yang Melintas di Poros Bira
4 nelayan di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diamankan polisi
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Suryana Anas
TRIBUNBULUKUMBA.COM, BONTOBAHARI - 4 nelayan di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), diamankan polisi, Senin (11/5/2020) dini hari.
Mereka diamankan lantaran menghadang kendaraan yang melintas di Jalan Poros Bira Bulukumba.
Tepatnya di pertigaan SMK 6 Bulukumba, di Dusun Biralohe, Desa Darubiah, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba.
Keempatnya adalah Aldianto (18 tahun), Wiwin (15 tahun), Niswar (15 tahun), dan Ahmad Sukarji (19 tahun).
Kapolsek Bontobahari AKP A Akbar Munir, menjelaskan, saat kejadian, keempatnya menutup Jalan Poros Bira dengan menggunakan batu dan kayu.
Aksi keempatnya diketahui, setelah salah satu sopir yang mereka hadang menghubungi anggota Pos Polair Desa Bira, Bripka Adiman.
Setelah itu keempatnya di bawa ke Posko Covid-19 yang tak jauh dari lokasi. Para pelaku mengendarai kendaraannya dengan berboncengan.
Namun dalam perjalanan ke Posko Covid-19, Niswar yang berboncengan dengan Ahmad Sukarji melarikan diri.
"Kemudian sekitar Pukul 03.00 Wita, 2 orang pelaku yakni lelaki Aldianto dan lelaki Wiwin diamankan ke Mapolsek Bontobahari," kata AKP A Akbar Munir.
Dan sekitar Pukul 05.00 Wita, dua orang yang melarikan diri tersebut juga berhasil diamankan.
Mereka diciduk saat sedang tertidur di kediaman Ahmad Sukarji, di Kampung Tukombo, Kelurahan Tanah Lemo, Kecamatan Bontobahari.
"Motifnya, mereka sangat kecewa dengan tindakan relawan posko covid-19, karena tidak membiarkannya lewat menuju pelabuhan untuk mengotrol kapalnya," jelas AKP A Akbar Munir.
"Padahal mereka setiap hari lewat. Mereka menganggal petugas terkesan pilih-pilih padahal mereka adalah orang asli Kecamatan Bontobahari," tambahnya.
Karena alasan itu, keempatnya kemudian melakukan aksi balas dendam dengan menutup jalan dengan batu dan kayu.
Kemudian mereka meminta kendaraan yang hendak melintas, untuk putar balik kendaraan.