Rapid Test Massal
Siap-siap, Pengunjung dan Pedagang di Kota Makassar Akan Jalani Rapid Test
Rapid test ini rencananya digelar selama 4 hari. Mulai 12 hingga 15 Mei 2020
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Muh. Irham
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Rapid tes secara massal akan digelar di Kota Makassar, Selasa (12/5/2020) mendatang. Sasarannya adalah pengunjung dan pedagang di 16 pasar tradisional di Kota Makassar.
Rapid test ini rencananya digelar selama 4 hari. Mulai 12 hingga 15 Mei 2020. Dalam sehari, empat pasar akan didatangi oleh petugas untuk melakukan rapid test.
Direktur Operasional Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, Saharuddin Ridwan mengatakan, rapid test bakal difokuskan kepada para pedagang dan para karyawan di kantor unit pasar. Jumlahnya masih didata dan bakal diajukan ke Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Makassar.
Menurut Saharuddin, semua pasar cukup berpotensi menularkan wabah virus corona. Karena transaksi jual beli secara langsung masih ramai terjadi meski sedang dalam penerapan PSBB.
Pasar yang akan dijadikan sasaran rapid test adalah, Pasar Terong, Pa'baeng-baeng, serta Pasar Pannampu. Pasar darurat yang cukup ramai, seperti Pasari Cidu’ juga akan menjadi sasaran rapid test.
30 Ribu Rapid Test
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari mengatakan, total rapid test yang disediakan sekitar 30 ribu.
"Pembagiannya terbanyak tentu di Makassar. Rencananya Selasa (12/5/2020) bila persiapannya mantap. Ini diarahkan beberapa kelompok masyarakat yang masuk risiko," katanya.
Bila sebelumnya digelar di Makassar, dimana masyarakat yang memiliki riwayat kontak dengam positif. Rapid test massal ini berbeda.
"Kita akan rapid test massal di pasar. Utamanya pedagang, lalu ojol, terus toko besar yang diizinkan buka, tukang parkir. Kenapa mereka? Pekerjan mereka selain mudah terjangkit, juga mudah menjangkiti," kata dokter Ichsan.
Saat diadakan rapid test, mereka yang hasilnya rekatif akan di bawah ke Swiss-Belhotel Makassar, Almadera Hotel Makassar, dan Harper Makassar untuk diisolasi selama 14 hari.
"Pemprov sudah menunjuk beberapa hotel sebagai karantina Orang Dalam Pantauan dan Orang Tanpa Gejala," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, mengatakan, rapid test ini untuk memastikan bahwa penjual tidak terjangkit Covid-19 dan tidak menular kepada pembeli.
"Apa yang kita fokus adalah daerah-daerah episentrum penularan. Yang kedua adalah kita akan menyisir pasar-pasar terutama penjual, ojol dan sebagainya," kata Nurdin Abdullah di Swiss-Belhotel, Rabu (6/5/2020).
Ia mengungkapkan, Pemprov Sulsel saat ini memiliki rapid test cukup banyak, yang merupakan sumbangan dari PT Vale Indonesia.