Update Corona Toraja Utara
Cegah Corona, Gugus Tugas Covid-19 Toraja Utara Gunakan Thermal Scanner di Perbatasan
Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Toraja Utara menggunakan alat canggih pendeteksi suhu tubuh seorang bernama Thermal Scanner
Penulis: Risnawati M | Editor: Suryana Anas
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Toraja Utara menggunakan alat canggih pendeteksi suhu tubuh seorang bernama Thermal Scanner.
Digunakan di Posko Satgas Covid-19 Pemkab Toraja Utara di Pabesenan, tepatnya di Lembang Tadongkon, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Alat Thermal Scan dilengkapi CCTV infrared sebagai monitor pemantau itu dilihat dan dipantau Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah saat tiba di perbatasan Tana Toraja-Toraja Utara di Pabesenan, Jumat (8/5/2020) malam.
Selain alat thermal scan sekitar Rp 200 Juta dibeli Pemkab Toraja Utara itu ada pula alat scan E-KTP untuk mengecek biodata seseorang sehingga tidak perlu diberi pertanyaan lagi.
Nurdin Abdullah juga sekaligus memantau petugas tim Satgas Covid-19 lengkap menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan mematuhi standar protokol kesehatan dengan ketat.
Alat digunakan sebagai pendeteksian suhu tubuh (thermal scanner) seperti yang digunakan di Bandara besar.
"Sebelumnya pakai thermo gun mengukur suhu, malah dengan alat ini langsung cepat dan bisa mendeteksi hingga 10 orang secara langsung," ucap Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan ditemui TribunToraja.com, Sabtu (9/5/2020) siang.
Lanjutnya Kalatiku, dengan alat canggih thermal scan maka pemeriksaan cepat sehingga tidak terjadi kemacetan dan penumpukan lagi walaupun banyak mobil.
Alat tersebut sudah digunakan selama sepekan, yang sebelumnya terjadi kemacetan hingga tiga kilometer dalam setiap hari.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Toraja Utara, Anugerah Yaya Rundupadang, menyampaikan, alat face detector scanner itu kelebihannya akurat dari segi higienitas petugas, juga lebih terlindungi karena jarak yang dijaga.
"Efektif juga mengurai kemacaten di Pos perbatasan, kalau misalnya 37 derajat celcius suhu badan alat langsung bunyi," jelasnya.
Yaya menambahkan, di Toraja Utara diberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat, seperti di desa-desa misalnya, terdapat karantina wilayah.
"Semua yang datang dari luar terdata, aktivitas ekonomi hanya berlaku sampai pukul 16.00 Wita saja," tutup Yaya. (*)
Laporan Wartawan TribunToraja.com, @cinnank17
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)