Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yamaha Ramadhan Syiar Online

Inilah Dialog antara Allah & Nabi Musa Diungkap Ustaz Raja dalam Program Ramadhan Syiar

Nabi Musa pun pingsan ketika melihat gunung berlarian berkat kehendak Allah

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Waode Nurmin
Nur Fajriani
Ustaz Rajamuddin Patong di acara Yamaha Ramadhan Syiar Online Bersama Tribun Timur 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Program Yamaha Ramadhan Syiar Online Live di FB Tribun Timur bersama Ustaz Rajamuddin Patong hari ke-15 kembali disiarkan langsung, Jumat (8/5/2020).

Ramadan Syiar Online adalah kegiatan dakwah melalui sosial media yang mudah diakses oleh masyarakat.

Program ini siarkan langsung di Facebook Tribun Timur Berita Online Makassar mulai pukul 17.00 -18.00 Wita menjelang waktu berbuka puasa.

MAHTANCare Berkah Ramadhan Edisi ke-2 Salurkan 340 Sembako ke Warga Terdampak Covid-19

Pak RW & Ibu RT Borongi Pukul dan Benturkan Kepala Warga Anies Baswedan Karena Tanya Soal Bansos

Dalam episode kali ini, Ustaz Rajamuddin Patong membawakan ceramah tentang Dialog antara Allah dan Nabi Musa.

Ustaz Raja mengatakan Nabi Musa pernah berkata kepada Allah bahwa yakin dengan keberadaannya tapi ia ingin melihat wujud Allah.

"Allah tidak ingin memperlihatkan wujudnya, tapi ia menunjukkan kekuasaannya dengan memperlihatkan Nabi Musa gunung yang berlarian," katanya.

Ustaz Raja mengatakan ketika wujud Allah dilihat maka hancurlah dunia.

"Nabi Musa pun pingsan ketika melihat gunung berlarian berkat kehendak Allah," katanya.

Nabi Musa juga pernah bertanya kepada Allah siapakah hambanya yang paling mulia dan agung.

"Jawabannya Allah adalah di antara seluruh hambanya yang paling mulia yakni orang yang bisa membalas kejahatan tersebut dengan maaf," katanya.

Manusia yang agung dan mulia salah satunya Rasulullah.

"Rasulullah pernah dilempari kotoran rumahnya tujuh hari berturut-turut. Tapi Rasulullah mengambil kotoran itu dan menyimpannya di tempat sampah," katanya.

Jibril turun dan mengatakan tetangganyalah yang melemparkan, tapi Rasulullah tidak marah.

"Malah Rasulullah berdoa agar kebencian tersebut berdoa menjadi cinta," katanya.

Setelah, tetangganya tak lagi melemparkan, Rasulullah bertanya keberadaan tetangganya.

"Ternyata tetangganya jatuh sakit, dan Rasullulah membungkuskan makanan dan menjenguk tetangganya tersebut," katanya.

Rasulullah tidak pernah membalas orang yang menghujat, menghina dan melakukan hal buruk kepadanya.

Oleh sebab itu, Rasulullah disebut mulia.

Selanjutnya Nabi Musa mengatakan Ya Allah di antara seluruh hambamu siapakah yang paling bertaqwa?

"Hambanya yang paling bertaqwa itu kata Allah yakni mereka yang tidak pernah bosan menyebut dan mengingat namanya (Allah)," katanya.

Sehingga, orang yang rajin menyebut-menyebut nama Allah, tingkat kemaksiatannya sangat rendah, karena dia diawasi oleh Allah.

Kemudian, pertanyaan Nabi Musa, ya Allah siapakah yang paling pintar?

Yang paling pintar adalah hamba yang tak pernah bosan mengkaji ilmu Allah.

Kemudian siapakah hambamu yang paling kaya?

"Orang yang paling mensyukuri nikmat Allah adalah orang yang paling kaya kata Allah," ujar Ustaz Raja.

Pasalnya, nikmat bukan hanya harta, karena kesehatan dan kenikmataan lainnya dari Allah sangat banyak.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved