Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ternyata Ini Alasan Kapal China Buang Jenazah ABK Indonesia ke Laut, Benarkah Aturan Internasional?

Dalam video itu, kanal MBC memberikan tajuk "Eksklusif. 18 jam sehari kerja, jika jatuh sakit dan meninggal, dilempar ke laut".

Editor: Anita Kusuma Wardana
Tangkapan Layar MBC
Jenazah ABK asal Indonesia yang bekerja di sebuah kapal China dilarung ke laut 

Penjelasan akan diminta soal apakah pelarungan sudah sesuai ketentuan ILO (International Labour Organization) atau Organisasi Buruh Internasional, dan tentang perlakuan yang diterima ABK WNI lainnya.

Peristiwa ini disebut Kemlu RI terjadi di Selandia Baru, dan telah ditangani oleh perwakilan Indonesia di Selandia Baru, China, dan Korea Selatan.

BSementara itu KBRI Seoul yang berkoordinasi dengan otoritas setempat telah memulangkan 11 awak kapal pada 24 April.

Sebanyak 14 awak kapal lainnya akan dipulangkan pada 8 Mei.

KBRI Seoul juga sedang mengupayakan pemulangan jenazah awak kapal berinisial E yang meninggal di RS Busan karena pneumonia, sedangkan 20 awak kapal lainnya melanjutkan kerja di kapal Long Xin 605 dan Tian Yu 8.

"Sebelumnya, Kemlu bersama Kementerian/Lembaga terkait juga telah memanggil manning agency untuk memastikan pemenuhan hak-hak awak kapal WNI."

"Kemlu juga telah menginformasikan perkembangan kasus dengan pihak keluarga," pungkas bunyi pernyataan tersebut.

Kasus Serupa

Pembuangan jenazah ABK asal Indonesia juga pernah terjadi pada Januari 2020.

Jenazah ABK asal Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Muhammad Alfatah (20) juga dibuang ke laut.

Anak Buah Kapal (ABK) asal Dusun Banca, Desa Bontongan, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan itu, meninggal karena sakit.

Jenazah anak ke-7 dari 9 bersaudara tersebut terpaksa dibuang ke laut oleh awak Kapal Long Xing 802 karena dikhawatirkan adanya penyakit menular yang bisa menjangkiti kru kapal lainnya.

Menanggapi hal itu, kakak kandung almarhum, Rasyid mengaku telah ikhlas akan kepergian adiknya tersebut.

 Inilah Sakit Diderita Alfatah Pelaut Baraka Enrekang Sebelum Meninggal dan Jenazah Dibuang ke Laut

Meski begitu, pihaknya masih sedikit berharap agar jenazah adiknya masih bisa ditemukan dan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Enrekang.

Namun, Ia pun mengakui hal tersebut sudah sulit untuk diwujudkan.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved