Tribun Wiki
TRIBUN WIKI: Sejarah Desa Patoloan Luwu Utara, Penduduk Pertama Orang Jawa Dibawa Kolonial Belanda
Menurut sejarah, Patoloan bermula dari Kampung Lemahabang yang mulai didiami sekitar tahun 1938.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Sudirman
Ditandai dengan pagelaran wayang kulit satu hari satu malam.
Masyarakat sangat terhibur dengan pagelaran tersebut.
Pribadi kepemimpinan Kasdin yang sangat ramah, sopan dan bersahaja membuat masyarakat sangat menyukai kepemimpinannya.
Pada tahun 1980 kepemimpinannya berakhir.
Pada tahun 1980 kampung Lemahabang dipimpin oleh Ahmad Shodiq.
Pada masa kepimpinan Ahmad Shodiq ada perencanaan untuk mendirikan sebuah desa.
Akhirnya tokoh-tokoh masyarakat membahas untuk memberikan nama sebuah desa.
Salah satu tokoh pendiri nama desa adalah Ustadz Saing Latif dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.
Sejarah nama Desa Patoloan ini berasal dari kata Patoloran.
Dalam bahasa bugis Patoloran artinya Patok.
Terbuat dari kayu yang ditancapkan di tanah atau datas bukit.
Adapun kegunaan patok tersebut untuk mengikat hewan ternak yaitu sapi atau kerbau.
Karena sering dan banyaknya patok yang ditancapkan diatas bukit, sehingga oleh para tokoh masyarakat dahulu dinamakan Bukit Patoloran, kemudian diubah namanya menjadi Patoloan.
Menurut cerita orang-orang terdahulu, apabila kerbau atau sapi diikat ditempat tersebut maka ternak sangat aman dari segala gangguan.
Karena disekitar bukit itu diyakini ada penunggu tidak kasap mata.