Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Trending di Youtube, Video Jenazah ABK asal Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut

Trending di Youtube, Video Jenazah ABK asal Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut

Editor: Ilham Arsyam
youtube
video viral abk indonesia di kapal china dilempar kelaut 

Meski begitu, pihaknya masih sedikit berharap agar jenazah adiknya masih bisa ditemukan dan dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Enrekang.

Namun, Ia pun mengakui hal tersebut sudah sulit untuk diwujudkan.

"Kami sangat ingin melihat jenazahnya, tapi mungkin itu sudah hal yang mustahil. Kami tidak ingin berpikir macam-macam terkait penyebab kematiannya, karena sudah diikhlaskan," kata Rasyid, Senin (20/1/2020).

Ia menambahkan, terakhir kali Rasyid berkomunikasi dengan Alfatah sekitar setahun yang lalu.

"Terakhir komunikasi setahun lalu, saat ini dia (Alfatah) masih di Hong Kong, pas di bandara menuju Korea dia sempat nelepon, dan setelah itu tidak pernah ada kabar lagi," ujarnya.

Inilah Sakit Diderita Alfatah Pelaut Baraka Enrekang Sebelum Meninggal dan Jenazah Dibuang ke Laut
Inilah Sakit Diderita Alfatah Pelaut Baraka Enrekang Sebelum Meninggal dan Jenazah Dibuang ke Laut (Tribunnews)

Muhammad Alfatah merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara dari pasangan Hardin dan Rali'.

Ia merupakan lulusan dari SMK Pelayaran Lintas Nusantara yang terletak di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.

Muhammad Alfatah diketahui mulai berlayar sekitar tahun 2017 lalu.

Kronologi

Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI yang beredar di medsos, Alfatah meninggal setelah sebelumnya mengalami sakit saat sedang melaut pada 18 Desember 2019.

Dalam surat itu disebutkan, sakit yang dialami Alfatah adalah kaki dan wajah bengkak, nyeri di dada dan napas pendek.

Kapten kapal sempat memberikan obat kepada Alfatah, namun kondisinya tak kunjung membaik.

Pada 27 Desember 2019 pukul 13.30 waktu setempat, Alfatah dipindahkan ke Kapal Long Xing 802 yang akan berlabuh di Samoa (sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik) lalu dibawa ke rumah sakit.

Namun, Alfatah meninggal delapan jam setelah dipindahkan ke kapal tersebut.

Dengan alasan daratan (negara Samoa) masih sangat jauh dan dikhawatirkan adanya penyakit menular yang bisa menjangkiti kru kapal lainnya, kapten kapal memutuskan membuang jenazah Alfatah ke laut tanpa sepengetahuan agen.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved