Cerita Mahasiswi Makassar Dirumahkan karena Corona, Padahal Baru 4 Bulan Kerja untuk Biaya Kuliah
Dampaknya, banyak usaha harus tutup. Termasuk warung kopi (warkop). Karyawan warkop pun terpaksa dirumahkan.
Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wabah Virus Corona (Covid-19) sangat berdampak pada sektor ekonomi.
Kota Makassar pun ditetapkan sebagai zona merah corona.
Agar virus ini tidak semakin menyebar, Pemkot Makassar menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Dampaknya, banyak usaha harus tutup. Termasuk warung kopi (warkop). Karyawan warkop pun terpaksa dirumahkan.
Salah satu karyawan warkop yang dirumahkan adalah Khalifa Muslimah.
Ia bekerja sebagai waitress di salah satu warkop di Jl Bandang, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.
Ia baru bekerja empat bulan lebih namun sudah harus dirumahkan akibat datang corona.
Khalifah Muslimah yang kerap disapa Ifa, mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Makassar.
Dia memilih bekerja sambil kuliah untuk tambah-tambah biaya kuliah agar meringankan beban orangtuanya.
"Iye, saya bekerja untuk tambah uang jajan dan biaya kuliah tapi saya sekarang dirumahkan sejak adanya wabah corona," ujar Ifa via WhatsApp ke tribun-timur.com, Minggu (3/5/20).
Untungnya, orangtua Ifa juga tinggal di Makassar sehingga dia tidak perlu memusingi biaya kost saat tak punya penghasilan.
"Sekarang saya hanya tinggal di rumah, bersabar dan hanya menunggu panggilan dari tempat kerjaku lagi," tutur mahasiswi yang bersama orangtuanya tinggal di Jl Serdako Usman Ali Kompleks Tabaringan, Makassar ini.
Khalifah berharap pandemi Covid-19 dapat berakhir, sebab banyak pekerja yang terkena dampak.
"Harapan saya semoga pendemi ini segera berakhir dan covid 19 menghilang dari indonesia, agar perekonomian juga kembali stabil dan orang-orang yang di PHK maupun dirumahkan dapat bekerja kembali seperti keadaan semula," tutupnya.