Update Corona Mamasa
Anggaran Tak Jelas, Petugas Screening di Perbatasan Mamasa-Tawalian Minta Perhatian Pemerintah
Setiap hari warga di posko ini secara bergantian 24 jam melakukan penjagaan di pintu menuju dua kecamatan yakni Tawalian dan Sesenapadan
Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Suryana Anas
TRIBUNMAMASA.COM, TAWALIAN - Sudah hampir dua pekan warga di Lingkungan Tatoa 1, Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian, Mamasa, Sulbar dalam kondisi memprihatinkan.
Pasalnya, sejak dua pekan lalu masyarakat mendirikan posko screning pencegahan penyebaran wabah Covid-19 secara swadaya di lingkungan itu.
Namun hingga saat ini belum ada perhatian pemerintah setempat, baik lurah maupun camat.
Padahal setiap hari warga di posko ini secara bergantian 24 jam melakukan penjagaan di pintu menuju dua kecamatan yakni Tawalian dan Sesenapadang.
Kepala Lingkungan Usman menuturkan, sejak didirikan belum ada bantuan dari lurah maupun camat, baik dalam bentuk materi maupun dalam bentuk tenaga.
"Ini kami swadaya, untung ada bantuan dari salah satu oknum anggota DPRD Mamasa yang memberikan tenda.
Yang lainnya itu seperti sabun, disinfektan dan tangki penyemprotan diswadaya warga di sini," ujar Usman saat dikonfirmasi Jumat (1/5/2020) malam.
Soal jaminan lanjut dia, warga makan di rumah masing-masing. Beruntung kata Usman, saat ini bulan puasa sehingga biaya konsumsi mereka berkurang.
"Coba tidak pusa di mana kita mau ambil dana untuk biaya makan warga yang bertugas 24 jam," katanya.
Ia berharap sekiranya upaya mereka melawan covid-19 mendapat perhatian dari pemerintah.
Lurah Tawalian Theopilus saat dihubungi via sambungan telepon mengatakan bahwa betul upaya pencegahan corona di Lingkungan Tatoa 1, merupakan bentuk swadaya masyarakat.
Bukan hanya itu, kata dia masih ada beberapa posko di Kelurahan Tawalian yang berdiri atas swadaya masyarakat.
Ditanya terkait anggaran yang dialokasikan kepada sejumlah psoko itu, Theopililus mengaku tidak ada.
"Kami tidak bisa menjelaskan lebih jauh karena kami hanya diminta masukkan pergeseran anggaran. Dan sampai sekarang tidak jelas itu anggaran," katanya kepada Tribunmamasa.com, Sabtu (2/5/2020) pagi tadi.
Untuk itu pihaknya kata Theopililus, hanya mengimbau kepada masyarakat, jika mau melakukan screening dengan cara swadaya, maka tidak menjadi masalah.