Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ibu Tien Soeharto

Benarkah Ibu Tien Tertembak oleh Dua Putranya Tommy Soeharto atau Bambang Soeharto 24 Tahun Lalu

Pemilik nama lengkap Raden Ayu Siti Hartinah atau biasa disapa Ibu Tien Soeharto itu meninggal dunia atau berpulang ke alam keabadian, 24 tahun lalu.

Editor: Ansar
Kompas.com
Presiden Soeharto ceritakan penyebab Ibu Tien meninggal kepada Mbak Tutut. Jenazah Ibu negara Ny Tien Soeharto, diangkut dengan pesawat Hercules C-130 VIP dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 14:00, 24 April 1996, menuju Solo, dilepas dengan upacara kenegaraan dipimpin Wapres Try Sutrisno. 

Mbak Tutut pun bercerita bahwa saat ibunya meninggal, ia sedang tidak berada di Indonesia apalagi mendampingi sang Ibu.

Pada 28 April 1996, kata Mbak Tutut, dirinya sedang beradal di Eropa.

"Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London)," katanya.

Saat itu Mbak Tutut menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Betapa terkejut ketika dia mendengar berita ibu telah tiada.

Pada saat dirinya berangkat, Ibu Tien masih segar bugar.

Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), Mbak Tutut langsung kembali ke Jakarta.

"Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian," katanya.

Cerita Lengkap Penyebab Kematian Ibu Tien Soeharto

Mbak Tutut menulis lengkap serita penyebab Kematian Ibu Tien Soeharto yang dimuat di website tututsoeharto.id.

Tulisannya diberi judul 24 TAHUN YANG LALU (catatan Mbak Tutut) dan dimuat pada 29 April 2020.

Berikut Wartakotalive.com kutipkan untuk pembaca.

Dua puluh empat (24) tahun yang lalu, tepatnya tanggal 28 April 1996, Ibu kami tercinta telah dipanggil Allah SWT. Pada saat itu saya sedang bertugas memimpin sidang organisasi donor darah dunia (di Prancis dan Kemudian di London). Alhamdulillah, pada saat itu saya menjabat sebagai Presiden Donor Darah Dunia.

Ibu Tien tahun 1950an
Betapa terkejut ketika saya mendengar berita ibu telah tiada. Pada saat saya berangkat, ibu masih segar bugar. Mendengar kabar lelayu (berita Ibu wafat), saya langsung kembali ke Jakarta. Itulah perjalanan paling lama yang saya rasakan selama saya bepergian.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved