Wanita Tewas Tergantung di Tamalanrea
Isi Surat Mahasiswi Makassar Tewas Tergantung di Kos, Pesan ke Pacar dan Alasan Nekat, Tes Corona
Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Makassar itu meninggalkan sepucuk surat berisi permintaan maaf kepada orangtua, sahabat dan juga menitip p
Penulis: Rudi Salam | Editor: Rasni
TRIBUN-TIMUR.COM - Sungguh naas nasib mahasiswi Makassar asal Luwu Timur ( Lutim) ini. Putu Purnami Yanti, ditemukan Tewas Meninggal Dunia tergantung di kamar kos Pondok Putri Mulia Indah, Jl Perintis Kemerdekaan 7, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, Selasa (28/4/2020).
Mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Makassar itu meninggalkan sepucuk Surat isinya permintaan maaf kepada orangtua, sahabat dan juga menitip pesan kepada sang pacar.
Dirinya juga ternyata dites Corona Virus.
• Ini Niat Sholat Subuh Sendirian/ Berjamaah di Rumah, Lengkap Tata Cara dan Doa Qunut Sholat Subuh
Cek selengkapnya:
Putu berasal dari Desa Kertoraharja, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur.
Mayat Putu ditemukan oleh seorang teman kampusnya, Niluh Lestari bersama dengan ibu kost, Ratna.
Isi Surat
Saat ditemukan, korban meninggal sepucuk surat.
"Iye memang betul itu tulisannya (Putu)," kata Niluh saat dihubungi tribun-timur, Rabu (29/4/2020).
Surat tersebut ditulis Putu untuk mewakili isi hatinya yang terakhir kali.
"Saya membuat surat ini untuk mewakili isi hati saya yang terakhir kalinya ini," tulis Putu.
Berikut isi lengkap surat Putu yang ditulisnya sebelum ditemukan tewas tergantung:
Om Swastyastu ...
Saya atas nama "Putu Purnami Yanti" dengan ini saya membuat surat ini untuk mewakili isi hati saya yang terakhir kalinya ini. Saya meminta maaf sebelumnya kepada kedua orang tua saya bapak, mama.
Saya minta maaf atas kesalahan yang pernah saya perbuat sebelumnya yang membuat kecewa, atau sebagainya saya minta minta maaf karena belum bisa membahagiakan bapak, mama.
Dan saya mohon bapak, mama, nenek dan adik-adik Kaka ini keluarga ku semuanya untuk jangan bersedih atas kepergian Ki ini. Dan saya sudah melakukan hal yang tdk sepantasnya dilakukan yaitu dgn cara bunuh diri.
Jadi, bantulah saya pergi dan ikhlaskan lah dan sekali lg saya minta maaf krn belum bisa menjadi yg terbaik dan membahagiakan kalian semua.
• 7 Fakta Irrfan Khan, Aktor Bollywood Bintang Film Life of Pi Meninggal Dunia 4 Hari Setelah Ibunya
• 6 Hari PSBB Belum Pernah Terima Bantuan, Warga Kelurahan Mario Makassar Protes
• Striker PSM Ezra Walian Terkenang 2 Gol Lawan Feyenoord Bareng Mathijs de Light & Donny van de Beek
Dan saya lakukan ini (bunuh diri) bukan atas kesalahan siapa-siapa tetapi ini hanya dari niat ku untuk mengakhiri hidup ku hanya mampu menjalani nya sampai di semester 4 ini.
Dan saya juga tidak lupa untuk berterima kasih kepada kedua orang tua ku yg sudah menjaga dan merawat saya hingga pada saat ini sudah membiayai ku kuliah dan saya jg belum membalas semua itu. Jadi sekali lagi, tolong jng salahkan siapa pun itu atas kepergian saya ini... Dan saya pamit untuk pergi selamanya di dunia ini.
Dan untuk temanku “Ayu”, “Tari”, saya minta maaf juga kepada kalian kalau ada salahku selama ini bersama kalian. Dan saya juga tak lupa untuk berterima kasih kepada kalian ayu, tari, karena sudah banyak membantuku disaat saya kesusahan.
Dan saya juga bersyukur sekali ketemu kalian dikampus, karena kalian baik sekali kepada saya. Maafkan saya ayu, tari belum bisa membalas kebaikan yang pernah kalian lakukan kepada saya.
Terima kasih ayu, tari atas kebersamaan yang kita lakukan selama 4 semester ini baik itu suka duka, senang kita lalui bersama. Hal yang takkan kulupakan ketika kita saat bersama, baik itu tidur bareng, berbagi cerita, kerja tugas bareng, dan kemana’ kita selalu bareng-bareng nda pernah pisah ...... thanks ya ayu, tari, semoga kalian cepat wisuda....
Dan terakhir pesanku kepada pacar saya “Dewa Ari” saya minta maaf atas kesalahan yang pernah saya perbuat kepada kamu itu sering membuatmu kecewa, marah, kesal, dan sebagainya saya mohon maaf.
Dan saya nitip pesan sama kamu tolong lupakanlah aku, iklhaskan lah atas kepergianku ini, saya minta sama kamu jadilah laki-laki yang baik, setia, dan bertanggung jawab itu permintaanku. Makasih juga kamu sudah menemaniku selama 22 bulan.(*)
Fakta-faktanya
1. Mahasiswi STMIK Dipanegara
Berdasarkan keterangan polisi, korban bernama Putu Purnamiyanti.
Wanita kelahiran 20 Januari 2000 ini berasal dari RT02, RW01, Dusun Bali Karya, Desa Kertoraharja, Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
2. Pondok Putri Mulia Indah
Korban ditemukan di kamar kos C8 Pondok Putri Mulia Indah, Jalan Perintis Kemerdekaan 7, Kelurahan Tamalanrea Indah, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar.
3. Tergantung di Tembok Toilet
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Agus Chaerul, mahasiswi itu ditemukan dalam kondisi tergantung dan menempel di dinding tembok kamar toilet kosnya.
Leher korban terlilit kain berwarna putih. Sehelai kain itu dikaitkan ke ventilasi kamar mandi dalam kamar kos korban.
Dari hasil visum luar, diperkirakan korban meninggal dunia sejak dua hari lalu sebelum ditemukan.
4. Kecurigaan Niluh Lestari
Putu Purnamianti baru diketahui setelah Niluh Lestari (20), rekan korban yang tinggal Jalan Maccini Tengah, Makassar, datang ke kos korban.
Bermaksud mencari Putu karena sudah dua hari tidak mengikuti kuliah online. Beberapa hari telepon Putu juga tidak aktif saat dihubungi Niluh.
Saat saksi tiba di depan kamar kos Putu, Niluh mencium bau busuk.
Pintu kamar korban terkunci. Merasa ketakutan, Niluh turun ke lantai dasar dan memanggil penjaga pondok agar dibukakan pintu kamar kos korban.
Setelah kamar Putu dibuka, korban ditemukan sudah meninggal.
• Satu Warga Palopo Positif Corona, Anjuran Larangan Pulang Kampung Dipertanyakan
• 7 Fakta Irrfan Khan, Aktor Bollywood Bintang Film Life of Pi Meninggal Dunia 4 Hari Setelah Ibunya
5. Polisi Pakai APD
Saat mendapat informasi terkait korban, tidak lama berselang anggota Polsek Tamalanrea tiba di lokasi untuk mengumpulkan keterangan dan mengamankan TKP.
Reskrim Polrestabes Makassar, Tim Forensik Biddokes Polda Sulsel, Inafis Polrestabes Makassar dan petugas Biddokkes Polda Sulsel menyusul tiba di lokasi.
Petugas memakai alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai standar kesehatan WHO.
Itu dilakukan sebagai kewaspadaan saat pandemi coronavirus (covid-19).
Korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diperiksa.
6. Hasil Rapid Test
Kaur Dokter Forensik Biddokkes Polda Sulsel dr Muhammad Ridho mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan rapid test korban sesuai arahan Kabiddokkes Polda Sulsel.
“Dari hasil rapid test meskipun agak susah, tadi kami tidak menemukan tanda korban terjangkit virus corona atau hasilnya negatif,” kata dr Ridho.
Setelah hasil rapid test dinyatakan negatif covid-19, pemeriksaan luar dilakukan. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Kecuali hanya ada bekas di leher yang terlilit sehelai kain.
7. Tinggalkan Sepucuk Surat
Penyidik dari Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar masih menyelidiki kasus ini.
“Kami belum ketahui penyebab kematiannya. Apakah murni bunuh diri atau ada penyebab lain," kata Kompol Agus Chaerul.
Beberapa benda yang ditemukan dari hasil olah TKP diserahkan ke penyidik Polsek Tamalanrea. Termasuk, sepucuk surat.
“Ada surat. Tapi kami belum jelas. Sudah kami serahkan ke penyidik,” kata dr Ridho.
Selasa (29/4/2020) sekira pukul 22.30 wita, korban telah dievakuasi menggunakan mobil jenazah Pemkab Luwu Timur menuju kampung halamannya. (*)