PSBB Makassar
Hari Ketiga PSBB di Makassar, Kasatpol PP Singgung Pengusaha yang Main Kucing-kucingan
Penerapan PSBB untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di kota Makassar, Sulawesi Selatan, memasuki hari ke-3, Minggu (26/4/2020).
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran covid-19 di kota Makassar, Sulawesi Selatan, memasuki hari ke-3, Minggu (26/4/2020).
Dari catatan di lapangan, berbagai larangan aktifitas yang diatur dalam Peraturan Wali kota (Perwali) belum berjalan maksimal.
Salah satunya yang masih menjadi pekerjaan berat yakni temuan berbagai toko-toko yang tak masuk dalam daftar yang dikecualikan pada Perwali masih beroperasi.
Seperti diketahui pada Perwali yang mengatur tentang PSBB di Makassar, terdapat sembilan sektor usaha yang mendapatkan izin untuk tetap beroperasi selama PSBB.
Di antaranya bahan pangan, makanan, minuman kesehatan, energi, telekomunikasi, teknologi informasi, media cetak dan elektronik.
Kemudian keuangan, perbankan dan sistem pembayaran, logistik, perhotelan, dan industri strategis.
Kepala Satuan Pamong Praja (Satpol PP) kota Makassar, Imam Hud, secara tegas bahkan menyebut para pengusaha atau pemilik toko yang masih beroperasi secara ilegal ini mempertontonkan kebodohan.
"Inikan dipertontonkan di depan orang banyak bagaimana para pengusaha-pengusaha setiap hari saya turun ta' 30 (unit) belum tutup inikan main kucing-kucingan," terangnya saat jumpa pers via online, Sabtu (25/4/2020).
Beberapa unit usaha yang ditemukan masih beroperasi menurut Imam Hud menunjukan jika aturan PSBB belum berjalan efektif.
Bahkan ia mengungkapkan jika para pengusaha nekat tetap menjalankan usahanya lantaran berlindung pada surat ijin yang mereka pegang.
Termasuk pula beberapa yang beralasan mengalihkan fokus usahanya ke sektor yang diberikan pengecualian semisal sektor pangan dan makanan.
"Inikan sudah berjalan dan kelihatan satu persatu hal-hal yang agak menjadi kendala, itu beberapa kejadian seperti kalau saya tidak turun ke bintang (salah satu toko asesoris gadget) itu tidak ketahuan klarifikasi dari Bapak Penanggulangan bencana. Inikan jadi bahan tertawaan," tutupnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @piyann__
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)