Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Inspirasi Ramadan 1441 H

Mengapa Ramadan Selalu Dirindukan, Ini Motifnya!

Pandemi corona membuat kerinduan kita kepada Ramadan tidak terobati sepenuhnya

Penulis: as kambie | Editor: AS Kambie
handover
Dokumen Afifuddin Harisah 

Oleh
Afifuddin Harisah
Pembina Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ada dua hal yang memunculkan kerinduan, yaitu motif kerinduan dan obyek yang dirindukan.

Mengapa orang rindu? Oleh karena sesuatu yang dirindukan itu tidak selalu ada setiap saat. Dia datang dan pergi. 

Kitabertemu dan berpisah. Orang tidak rindu kepada tetangganya yang setiap hari dilihat, tetapi orang lebih rindu kepada orang tua dan saudara-saudaranya yang di kampung, karena kadang datang dan bertemu, tetapi lebih sering pergi dan berpisah.

Ramadan adalah satu bulan di antara bulan-bulan hijriyah, dan hanya sekali dalam setahun kita berjumpa dengan dengannya. Kita tidak merasakan Ramadan setiap saat. Dia datang dan pergi, meninggalkan asa dan kebahagiaan.

Di saat kita mengharapkan Ramadan tetap berlama-lama bersama kita, dia harus pergi dan belum kita bertemu kembali. Maka berbahagialah orang-orang yang diberi umur dan kesehatan oleh Allah untuk dipertemukan lagi dengan Ramadan.

Dan celakalah orang yang diberi kesempatan untuk berjumpa dengan Ramadan, tetapi dia sama sekali tidak merindukannya. Sudah dikasih kesempatan mudik plus tiket gratis, tapi sesampai di kampung dia mengaku tidak rindu dengan keluarganya, dan menyesal mudik.

Ramadan juga dirindukan karena, secara obyektif, memang Ramadan sangat wajar dirindukan. Sesuatu atau seseorang itu dirindukan karena memiliki nilai yang membuat setiap orang ingin memperolehnya atau memilikinya.

Obyek yang dirindukan itu bisa jadi adalah nilai manfaat, nilai keindahan, nilai kesenangan atau nilai kepuasan. Anda merindukan kekasih yang jauh mungkin karena salah satu dari nilai-nilai itu atau keseluruhannya.

Mobil yang sudah sebulan diisolasi di bengkel akibat kerusakan yang sangat serius pasti dirindukan oleh pemiliknya. Bisa jadi karena manfaat dan kegunaan mobilnya, atau karena dia tidak percaya diri (pede) dan malu jika tidak mengendarai mobil.

Kita rindu dengan suasana puasa. Bukan karena semata merupakan perintah dan kewajiban rukun agama.

Tetapi kita mengejar nilai manfaat dari berpuasa, yaitu di samping pahala yang tak terbatas, juga hikmah dan efek-efek positif lain yang dikandung oleh ibadah puasa. Dalam bahasa masyarakat kita diistilahkan dengan ‘barakka puasa’.

Semua muslim yang beriman merindukan puasa, karena dengan barakka puasa diharapkan dosa-dosa diampuni oleh Allah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang. Rasulullah sudah mewanti-wanti dalam doanya, celakalah dan celakalah orang yang mendapati puasa, lalu ternyata dosanya tidak terampuni sampai puasa pergi meninggalkannya.

Umat Islam di tanah air khususnya merindukan suasana puasa yang tidak dapat direkayasa di bulan-bulan lain.

Suasana di mana semua orang serentak mengekspresikan kesabarannya dengan menahan nafsu di siang hari, dan yang tak kalah dirindukannya bersama-sama beribadah secara berjamaah di masjid-masjid.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved