Sulsel Lawan Corona
Warga Miskin Terdampak Corona Dapat Paket Sembako dan Alat Kesehatan
Tercatat dari Rp 16,3 miliar lebih anggaran Jaring Pengaman Sosial, senilai Rp 14.747.775.000 diperuntukkan untuk logistik.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kepala Dinas Sosial Sulawesi Selatan (Dinsos Sulsel) Agustinus Appang mengatakan distribusi sembako dan alat kesehatan ke 24 kabupaten/kota telah selesai dilaksanakan Selasa (21/4/2020).
"Bantuan program Jaring Pengaman Sosial rampung. Kemarin terakhir Lutra sama Lutim," ujar Agustinus via pesan WhatsApp, Rabu (22/4/2020).
Tercatat dari Rp 16,3 miliar lebih anggaran Jaring Pengaman Sosial, senilai Rp 14.747.775.000 diperuntukkan untuk logistik.
"Alat kesehatan Rp 954.500.000 dan perasional yang dikeluarkan Rp 599.508.840," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dinsos Sulsel Andi Fitriani mengatakan
“Bantuan yang diberikan disimpan di depan rumah, mereka siapkan wadah misalnya baskom jadi mereka letakkan di situ dan tidak ada kontak dengan penerima,” ujarnya.
Dalam pendistribusiannya, pihaknya bekerja sama dengan Dinsos kabupaten/kota bersama Pengembangan Karakter dan Sosial Kemasyarakatan (PKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tim Penggerak PKK.
Terkait data penyaluran per kabupaten/kota Andi Fitriani berjanji datanya akan dikirimkan. Namun hingga Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 19.00 Wita data tersebut belum juga ada.
Terkait mekanisme pemberian paket sembako dan alat kesehatan, ia mengatakan perlu ada data akurat yang dilakukan Dinsos Kabupaten/Kota kepada masyarakat agar bantuan logsitik merata dan tidak double.
“Pemerintah Kabupaten/Kota yang lebih paham dalam pemberian bantuan itu. Nah data yang mereka masukkan yang terpilah yang mana mereka bantu yang mana yang dibantu oleh kementerian yang mana yang dibantu oleh Pemprov,” katanya.
Seperti diketahui, beberapa bantuan diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19. Kemensos keluarkan bantuan tunai kepada masyarakat langsung ke rekening masyarakat yang menerima.
"Datanya, ada 375 ribu Kepala Keluarga. Dimana per-KK mendapatkan Rp 600 ribu melalui bank pemerintah, BI (Bank Indonesia) mengatakan itu sudah berjalan," katanya.
Lalu bantuan lainnya, untuk 468 ribu KK yang tidak tercover diberikan Rp 200 Ribu per KK. "Bantuan tersebut awalnya 150 ribu. Namun sejak Maret sampai Agustus nilainya Rp 200 ribu," ujarnya.
Logistik dan Alat Kesehatan yang Didapatkan Per Kepala Keluarga:
*Logistik: Rp 14.747.775.000
- 10 Kg beras: Rp 11.500 per kg
- 1 dus mi instan: Rp 127 ribu per dus
- 2 liter minyak: Rp 21.900 per liter
- 1 rak telur: Rp 55.300 per rak
- 2 kg gula: Rp 24 ribu per kg
- 1 kg terigu: Rp 11.200 per kg
- 4 kaleng sarden: Rp 10.500 per kaleng
- 1 kemasan teh: Rp 8.500 per kemasan
- 1 kemasan kopi: Rp 21 ribu per kemasan
- 1 kemasan: Rp 6 ribu per kemasan