Tarawih
Surat Al Quran yang Dianjurkan Dibaca Saat Sholat Tarawih di Bulan Suci Ramadhan
Tidak lama lagi umat islam akan mulai berpuasa Ramadhan 1441 H. Pemerintah akan segera melakukan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan 2020.
Surat Al Quran yang Dianjurkan Dibaca Saat Sholat Tarawih Ramadhan
TRIBUN-TIMUR.COM,- Tidak lama lagi umat islam akan mulai berpuasa Ramadhan 1441 H.
Pemerintah juga akan segera melakukan sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan 2020.
Apa kamu sudah siap?
Sebelumnya kamu perlu membaca ini.
Tentang surah dalam Al Quran yang dianurkan dibaca saat sholat Tarawih selama Ramadhan.
Marhaban Ya Ramadhan, umat Muslim yang tersebar di dunia, saat ini sedang menikmati momen bulan suci Ramadhan.
Pada bulan istimewa bagi umat Muslim ini, terdapat sejumlah ibadah spesial yang hanya ditunaikan saat bulan Ramadhan.
Salah satu ibadah sunnah yang hanya dilakukan tersebut yaitu Salat Tarawih.
Salat Tarawih sunnah dilaksanakan setelah menunaikan salat Isya.

Dilansir TribunKaltim.com dari NU Online Indonesia, setidaknya ada dua pandangan mengenai jumlah rakaat Salat Tarawih.
Dua kubu tersebut yaitu mereka kalangan Salat Tarawih 8 rakaat, dan ada kalangan yang Salat Tarawih 20 rakaat dengan 10 kali salam (salam setiap dua rakaat).
Sebagaimana salat yang lain, dalam menunaikan Salat Tarawih dianjurkan membaca surat dari Al Quran setelah membaca Surat al-Fatihah.
Dalam fenomena shalat tarawih di masyarakat, ada banyak macam surat yang dibaca. Sebagian membaca satu halaman Al-Qur’an di setiap rakaatnya, urut mulai dari awal Surat al-Baqarah.
Dengan metode ini, setiap malamnya mereka bisa mendapat satu juz, sehingga bisa khatam Al-Qur’an sampai 30 juz jika dilakukan 30 malam berturut-turut.
Sebagian adapula yang memakai pola surat pendek, di mulai dari Surat at-Takatsur sampai Surat al-Masad atau al-Lahab (surat ke-102 sampai ke111), masing-masing dilakukan di setiap rakaat pertama.
Sedangkan untuk rakaat kedua membaca Surat al-Ikhlas.
Dan masih banyak lagi teknis pembacaan surat selain yang telah disebutkan.
Bacaan Al Quran yang sebaiknya dibaca saat Salat Tarawih
Pertanyaannya adalah, bacaan Al-Qur’an apa yang sebaiknya dibaca saat shalat tarawih?
Pada dasarnya, tidak ada larangan dari syariat untuk membaca surat apa pun di dalam pelaksanaan Salat Tarawih.
Surat apa pun yang dibaca, sudah mendapat pahala pokok kesunnahan membaca surat.
Namun demikian, yang paling utama dibaca adalah metode tajziah (membaca satu juz) di setiap hari pelaksanaan Salat Tarawih.
Teknisnya seperti yang dijelaskan di atas, yaitu membaca satu halaman Al-Qur’an di setiap rakaat, hingga purna satu juz pada rakaat ke-19.
Demikian dilakukan secara urut mulai dari awal Surat al-Baqarah, sehingga di akhir Ramadhan bisa khatam sampai Surat an-Nas.
Syekh Ibrahim al-Bajuri mengatakan:
وَفِعْلُهَا بِالْقُرْآنِ فِيْ جَمِيْعِ الشَّهْرِ بِأَنْ يَقْرَأَ كُلَّ لَيْلَةٍ جُزْأً أَفْضَلُ مِنْ تَكْرِيْرِ سُوْرَةِ الرَّحْمَنِ أَوْ هَلْ أَتَى عَلَى الْإِنْسَانِ أَوْ سُوْرَةِ الْإِخْلَاصِ بَعْدَ كُلِّ سُوْرَةٍ مِنَ التَّكَاثُرِ إِلَى الْمَسَدِّ كَمَا اعْتَادَهُ أَهْلُ مِصْرَ
“Dan melaksanakan tarawih di keseluruhan bulan (Ramadhan), dengan membaca satu juz di setiap malam, lebih utama daripada mengulang-ulang Surat ar-Rahman atau Hal Atâ ‘alal Insan atau Surat al-Ikhlas setelah masing-masing surat mulai dari at-Takatsur sampai al-Masad seperti yang ditradisikan penduduk Mesir,” (Syekh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘Ala Ibni Qasim, juz 1, hal. 260).
Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan landasan keutamaan tajziah dalam al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra sebagai berikut:
وَقَدْ أَفْتَى ابْنُ عَبْدِ السَّلَامِ وَابْنُ الصَّلَاحِ وَغَيْرُهُمَا بِأَنَّ قِرَاءَةَ الْقَدْرِ الْمُعْتَادِ فِي التَّرَاوِيحِ هُوَ التَّجْزِئَةُ الْمَعْرُوفَةُ بِحَيْثُ يُخْتَمُ الْقُرْآنُ جَمِيعُهُ فِي الشَّهْرِ أَوْلَى مِنْ سُورَةٍ قَصِيرَةٍ وَعَلَّلُوهُ بِأَنَّ السُّنَّةَ الْقِيَامُ فِيهَا بِجَمِيعِ الْقُرْآنِ، وَاقْتَضَاهُ كَلَامُ الْمَجْمُوعِ وَاعْتَمَدَ ذَلِكَ الْإِسْنَوِيُّ وَغَيْرُهُ
“Syekh Ibnu Abdissalam, Syekh Ibnus Shalah, dan lainnya berfatwa bahwa membaca kadar bacaan yang ditradisikan di dalam tarawih yang dikenal dengan tajziah, dengan mengkhatamkan keseluruhan Al-Qur’an di dalam satu bulan, lebih utama daripada membaca surat pendek. Para ulama memberikan alasan bahwa kesunnahan di dalam tarawih adalah membaca keseluruhan Al-Qur’an. Hal ini seperti yang ditunjukan oleh statemennya kitab al-Majmu’, dipegangi pula oleh Imam al-Asnawi dan lainnya,” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, juz 1, hal. 184).
Adapun tradisi-tradisi yang berbeda dengan metode tajziah ini, tidak bisa dihukumi makruh, apalagi haram.
Sebab tidak ada larangan khusus dari syariat yang mencegahnya.
Hal ini sebagaimana penegasan Syekh Ibnu Hajar tentang tradisi pengulangan Surat al-Ikhlas di setiap rakaat tarawih.
Kata beliau, tradisi tersebut tidak disunnahkan, namun tidak pula dikatakan makruh.
Ulama yang dikenal sangat tajam daya analisisnya tersebut menegaskan dalam himpunan fatwanya sebagai berikut:
تَكْرِيرُ قِرَاءَةِ سُورَةِ الْإِخْلَاصِ أَوْ غَيْرِهَا فِي رَكْعَةٍ أَوْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْ التَّرَاوِيحِ لَيْسَ بِسُنَّةٍ، وَلَا يُقَالُ: مَكْرُوهٌ عَلَى قَوَاعِدِنَا. لِأَنَّهُ لَمْ يَرِدْ فِيهِ نَهْيٌ مَخْصُوصٌ
“Mengulang-ulang bacaan surat al-Ikhlas atau lainnya di dalam satu rakaat atau setiap rakaat tarawih tidak sunnah, tidak pula dikatakan makruh sesuai kaidah-kaidah kami, sebab di dalamnya tidak ada larangan khusus” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Fatawa al-Fiqhiyyah al-Kubra, juz 1, hal. 184).
Demikian penjelasan mengenai bacaan Al-Qur’an yang dianjurkan di dalam shalat tarawih. Banyak ragam “ijtihad” para masyayikh dan kiai dalam memilih bacaan surat shalat tarawih.
Mungkin di lingkungan masyarakat yang kuat diajak tarawih lama, pilihan membaca satu juz di setiap malam adalah langkah yang ideal.
Namun, ketika dihadapkan dengan masyarakat yang masih labil, bersedia tarawih saja sudah baik, maka membaca surat-surat yang lebih pendek lebih bijak, untuk menghindari mudarat keengganan mereka mengikuti tarawih, sesuai dengan prinsip kaidah fiqh “dar’ul mafâsid muqaddamun ‘alâ jalbil mashâlih” (menghindari kemudaratan lebih didahulukan atas menarik kemashlahatan).
Karena itu, hendaknya tidak mudah memvonis keliru terhadap tradisi bacaan tarawih di masyarakat, masing-masing tokoh bisa jadi memiliki pertimbangan yang belum tentu sama dengan kondisi masyarakat di daerah lain. Wallahu a’lam.
Disclaimer,
Penjelasan mengenai bacaan Surat Al Quran yang dianjurkan dibaca saat Salat Tarawih di atas dilansir TribunKaltim.co dari laman NU Online, yang dipaparkan oleh Ustadz M. Mubasysyarum Bih, Dewan Pembina Pesantren Raudlatul Qur’an, Geyongan Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Daftar Bacaan Surat Al Quran yang Dianjurkan Dibaca saat Salat Tarawih di Bulan Ramadhan