Update Corona Toraja Utara
Pimpinan DPRD Toraja Utara Minta Maaf Soal Aksi Bagi Sembako Ikawan
Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama menanggapi hal tersebut dan mengatakan jika aksi dilakukan adalah aksi spontan, diluar dugaan dan bukan kes
Penulis: Risnawati M | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Pimpinan DPRD Toraja Utara angkat bicara terkait aksi bakti sosial dilakukan Ikatan Keluarga Anggota Dewan (IKAWAN) DPRD Toraja Utara di kantor DPRD, Selasa (21/4/2020) kemarin.
Aksi dilakukan para istri Anggota DPRD dan Anggota DPRD Toraja Utara wanita itu mendapat kritikan dari warga serta para netizen dan dianggap melanggar Maklumat Kapolri dan SOP penanganan Covid-19.
Ketua DPRD Toraja Utara, Nober Rante Siama menanggapi hal tersebut dan mengatakan jika aksi dilakukan adalah aksi spontan, diluar dugaan dan bukan kesengajaan.
" Aksi dilakukan adalah niat tulus dari para istri dewan, mereka terpanggil untuk membantu warga yang berdampak ekonominya karena masalah Covid-19," ujar Nober kepada TribunToraja.com, Rabu (22/4/2020).
Lanjutnya mengatakan, aksi dilakukan membagikan Alat Pelindung Diri (APD) jenis masker dan hand sanitaizer di tugu Kandean Dulang, namun karena dikerumuni warga maka berpindah ke kantor DPRD.
" Mereka membawa sembako tapi terbatas, karena niatnya hanya membagikan APD di tengah kota dan setelah berbincang bersama warga barulah memberi sembako, jadi ceritanya hanya akan mau jalan tapi tiba-tiba dikerumuni," jelasnya.
Kata Nober, alasan tidak dibagikan sembako ke kelurahan karena terbatas dan niatnya hanya akan diberikan kepada yang ditemui pengurus Ikawan DPRD Toraja Utara di jalan raya.
Sembako dibagikan kepada warga adalah kepedulian dari para istri DPRD Toraja Utara melalui kerjasama mengumpulkan donasi karena peduli terhadap warga yang sangat membutuhkan sembako.
" Mereka seharinya kerja dirumah dan merasakan susahnya tidak berpenghasilan lagi apalagi warga menengah makanya mereka niat saling membantu, kejadian di luar dugaan dan kami minta maaf," tambah Nober.
Dikatakan, jika dianggap melanggar Maklumat Kapolri tidak sesuai karena tidak mengundang orang untuk hadir ke DPRD, tapi didatangi warga karena aksi spontanitas tersebut.
Lanjut Nober menjelaskan, IKAWAN DPRD Toraja Utara ikut mendukung protap penanganan Covid-19 dan imbauan pemerintah dan telah mengsosialisasikan physical distancing (jaga jarak).
" Video di media sosial itu tepat saat sembako habis karena terbatas, padahal saat dibagikan rapih antreannya dan atas kejadian ini ada hikmah karena kita dapat melihat masyarakat sangat butuh bantuan maka itu pemerintah daerah segerak bergerak," tutupnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Toraja Utara, Calvyn Parapak Tondok menjelaskan konsep pengurus Ikawan adalah berkeliling tapi dikerumuni warga tiba-tiba dalam jangka semenit saja di Kandean Dulang.
" Mereka betul ada menjerit dan minta sembako, kita tahu yang terjadi saat ini mencekik banyak warga tidak ada kerjaan dan penghasilan maka penting menjadi perhatian kita bersama," ungkapnya.
Kata Calvyn, Ikawan tidak terlepas dari bagian DPRD Toraja Utara maka itu pihaknya membela yang hanya berinisiatif membantu masyarakat terkena dampak.
