Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mentan Puji Komitmen PT CPI Beli Jagung Petani Rp 3.150 Per Kilogram

PT Charoen Pokphand Indonesia berkomitmen menyerap hasil panen petani jagung sesuai harga dasar pemerintah Rp 3.150

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
fadly/tribun-timur.com
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau pabrik makanan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia, Jl Kima 17 Makassar, Minggu (19/4/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau pabrik makanan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia tbk (PT CPI), Jl Kima 17 Makassar, Minggu (19/4/2020).

Dalam kunjungannya, SYL ingin memastikan penyerapan jagung oleh PT CPI dalam pembuatan pakan ternak, yang dibeli dari petani di Sulsel.

"Yang beredar di medsos dan darimana saja mengatakan, harga (beli) jagung Rp 1.600 per kilogram dan harga ayam (ras) jatuh, itu sangat berlebihan," kata SYL dalam kunjungannya.

PT Charoen Pokphand Indonesia berkomitmen menyerap hasil panen petani jagung sesuai harga dasar pemerintah Rp 3.150 per kilogram (kg). Apalagi produksi jagung sedang meningkat karena musim panen.

"Saya menitipkan kepada Charoen Pokphand agar harga beli jagung petani sesuai dengan HDP (Harga Dasar Pemerintah). Saya sudah lihat bagaimana daya tampung yang ada ini, insya Allah ini menjadi solusi dari apa yang ada," katanya.

Tidak hanya di Sulsel, Mentan juga akan berkeliling di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.

"Saya hari ini (Minggu) di Maros dan Makassar, bahkan besok (Senin) akan mengecek di Jeneponto yang panen raya, lalu ke Sulut dan Kalimantan mengecek seperti apa kondisinya," ujarnya.

Dalam kunjungan Mentan ke PT CPI diterima Senior Vice President PT CPNI Christian Tiono, HR and GA Manager PT CPI Baso Alim Bahri beserta jajaran.

Christian mengatakan, sejak Maret 2008 sampai hari ini PT CPI tidak pernah menolak hasil panen petani jagung di Sulsel.

"Kami komitmen kepada Mentan, harga terpasabg jelas tidak ada harga yang gelap, tapi harga terbuka. Jagung dengan kadar air 16 persen Rp 3.150 per kg hari ini. Dan harga dibayar sesuai kualitasnya," ujar Chris sapaannya.

Menurutnya, ada beberapa aspek yang memengaruhi kualitas jagung, mulai kadar air, jamur, biji mati, toksin, berapa aspek ketetapan pembelian jagung lainnya.

"Kenapa jagung begitu, karena jagung tak baik membuat pakan tak baik. Pakan tak baik, ayam, sapi dan ternak lainnya tidak baik," ujarnya.

Makanya, pada 2009, PT CPI keliling ke daerah sentra produksi jagung.

"Kita beri edukasi bagaimana petani paham penanganan pascapanen. Kasihan petani, jauh-jauh ke sini kita tolak karena kondisi jagungnya tidak sesuai standar. Mereka pindah ke tempat lain, harga ditekan sangat murah," jelasnya.

Bagaimana terkait serapan jagung? "Serapan jagung tidak bisa dihitung per bulan. Tetapi per panen. Angka di 2019, sekitar 250 ribu ton yang dibeli melakui sini (Sulsel). Ada juga yang dibeli melalui pedagang dan pengering lain di luar, jadi serapannya lebih besar dari itu," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved