Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

VIRAL Bapak 5 Anak Jual HP Rusak di Media Sosial untuk Beli Beras, Tak Bisa Kerja karena Corona

Karena saat itu tidak punya uang, akhirnya ia nekat menawarkan ponsel rusak yang ia miliki untuk dijual dengan harga Rp 10.000.

Editor: Hasrul
KOMPAS.COM
Ason Sopian, warga Kavling Kamboja, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau ( Kepri). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan ada 407 kasus baru positif virus Corona di Indonesia per Jumat 17 April 2020.

Dengan penambahan itu, kini total kasus pasien positif di Indonesia menjadi 5.923 orang.

Selain penambahan kasus positif, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 juga bertambah sebanyak 59 orang.

Sehingga total pasien sembuh dari virus Corona di Indonesia menjadi 607 orang.

Namun, jumlah pasien Corona yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 24 orang.

Sehingga total pasien meninggal dunia setelah terjangkit virus Corona menjadi 520 orang.

Pandemi virus Corona membuat banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.

Beberapa di antaranya bahkan harus melakukan hal yang tak biasa agar kebutuhan bisa terpenuhi, termasuk cerita dari Ason Sopian, warga Kavling Kamboja, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau ( Kepri) ini.

Bapak lima anak ini menjual ponsel rusak untuk membeli beras viral di media sosial.

Dilansir Kompas.com, Ia mengaku nekat melakukan itu karena kebingungan tak punya uang untuk membeli beras buat makan istri dan kelima anaknya di rumah.

Pasalnya, akibat dari mewabahnya virus Corona saat ini, ia tidak lagi bisa bekerja serabutan seperti sebelumnya.

Kesulitan mencari nafkah 

Sejak virus Corona merebak di wilayah Batam, ia mengaku mulai kesulitan mendapat penghasilan untuk menafkahi keluarganya.

Sebelumnya, ia sehari-hari bekerja secara serabutan di sebuah bengkel.

Dalam sehari, dengan usaha yang dilakukan itu bisa membawa pulang uang antara Rp 25.000 hingga Rp 50.000 untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.

Namun sekarang, karena bengkelnya telah tutup karena dampak corona, ia tidak memiliki penghasilan sama sekali.

“Saya sebelumnya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason.

Karena tidak memiliki penghasilan itu, ia sempat kebingungan untuk mencukupi kebutuhan makan keluarganya.

Karena saat itu tidak punya uang, akhirnya ia nekat menawarkan ponsel rusak yang ia miliki untuk dijual dengan harga Rp 10.000.

Uang tersebut diharapkan bisa digunakan untuk membelikan beras dan dimakan bersama keluarganya.

Selama ini, memang ia serba kekurangan.

Selain karena penghasilannya tidak pasti, istrinya yang bekerja sebagai buruh pembuat tempe hanya dapat penghasilan Rp 1 juta per bulan.

Karena kondisi itu, kelima anaknya tidak ada yang pernah bersekolah.

Sebab uang yang didapat terkadang masih kurang untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

“Kalau dirasakan, tentunya tidak cukup. Namun kami buat secukupnya, yang terpenting ada beras untuk dimasak,” imbuhnya.

Kisahnya viral 

Ason tak menyangka perjuangannya menjual ponsel rusak untuk membeli beras itu justru menjadi viral.

Lantaran itu, saat ini ia mulai sering mendapat bantuan dari sejumlah orang yang datang ke rumahnya.

“Saya benar-benar merasa menjadi manusia yang paling beruntung, ternyata apa yang saya doakan didengar Allah, dan hari ini saya benar-benar merasakan nikmat Allah yang tidak disangka-sangka,” katanya.

Meski demikian, ia berharap ada orang yang mau mempekerjakannya, sehingga penghasilan yang didapat bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa harus mengharapkan pemberian dari orang lain. (Kontributor Kompas.com Batam, Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Punya Penghasilan akibat Corona, Seorang Ayah Nekat Jual Ponsel Rusak untuk Beli Beras"

Penyemprotan disinfektan untuk cegah Virus Corona atau Covid-19 di RS Grestelina, Makassar, Sulsel, Senin (30/3/2020). Aksi sosial ini dilakukan atas kerja sama IDI Cabang Makassar Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Sulsel, Polsek Panakukang, dan Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI.
Penyemprotan disinfektan untuk cegah Virus Corona atau Covid-19 di RS Grestelina, Makassar, Sulsel, Senin (30/3/2020). Aksi sosial ini dilakukan atas kerja sama IDI Cabang Makassar Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Sulsel, Polsek Panakukang, dan Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI. (DOK FTI UMI)

Gejala Virus Corona atau Covid-19

Persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV) mengungkapkan fakta baru tentang gejala Corona.

Diungkapkan bahwa Virus Corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis.

Seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.

Demikian pendapat ahli Perancis yang baru-baru ini dipublikasikan.

Gejala dermatologis itu memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini berhubungan dengan infeksi virus corona.

"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/4/2020).

 6 Fakta Staf Khusus Jokowi, Andi Taufan: Digaji Rp 51 Juta, Alumni Harvard, Terancam 20 Tahun Bui

Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.

Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

Dari diskusi itu diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 mengalami komplikasi dan banyak juga yang tidak mengalami gangguan pernapasan sama sekali, sementara sistem kekebalan tubuh melawan virus.

Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun masih dapat menginfeksi orang lain. Oleh sebab itu, di rumah saja adalah cara tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona baru.

"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat dikaitkan dengan Covid-19. Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.

Aneka gejala baru virus Corona

Kendati demikian, beberapa gejala baru telah ditemukan selama sebulan terakhir yang mungkin terkait dengan virus Corona baru. Beberapa gejala muncul tanpa disertai gejala pernapasan.

Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.

New York Times pun memberitakan, laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah besar pasien Covid-19 mengalami anosmia (gangguan pada indera penciuman), kehilangan indera penciuman, dan ageusia (masih bisa merasakan makanan, tapi kepekaannya berkurang).

Para profesional medis belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan gangguan pada indera penciuman dan perasa pada pasien Covid-19.

Beberapa virus mungkin menghancurkan sel atau reseptor sel di hidung, sementara yang lain menginfeksi otak melalui saraf sensor penciuman.

Kemampuan menginfeksi otak dapat menjelaskan beberapa kasus gangguan pernapasan pada pasien Covid-19. Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.

Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan, stroke, dan kejang.

Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.

Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus Corona.

Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.

10 Cara Pencegahan Virus Corona

1. Menjaga kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

2. Mencuci tangan dengan benar secara teratur menggunakan air dan sabun atau hand-rub berbasis alkohol.

Mencuci tangan sampai bersih selain dapat membunuh virus yang ada di tangan kita, tindakan ini juga merupakan satu tindakan yang mudah dan murah.

Sekira 98 persen penyebaran penyakit bersumber dari tangan.

Oleh sebeb itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting.

 DATA TERKINI Corona Sulsel Kamis 16 April 2020: 271 Positif, 23 Meninggal, 42 Sembuh, 29 Kasus Baru

3. Saat batuk dan bersin, tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau lengan atas bagian dalam (bukan dengan telapak tangan).

4. Hindari kontak dengan orang lain atau bepergian ke tempat umum.

5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut (segitiga waja).

Tangan menyentuh banyak hal yang dapat terkontaminasi dengan virus.

Jika kita menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka virus dapat dengan mudah masuk ke tubuh kita.

 DATA TERKINI Corona Sulsel Kamis 16 April 2020: 271 Positif, 23 Meninggal, 42 Sembuh, 29 Kasus Baru

6. Gunakan masker dengan benar hingga menutupi mulut dan hidung ketika Anda sakit atau berada di tempat umum.

7. Buang tisu dan masker yang sudah digunakan ke tempat sampah dengan benar, lalu cucilah tangan Anda.

8. Mununda perjalanan ke daerah atau negara dimana virus ini ditemukan.

9. Hindari pebergian ke luar rumah saat Anda merasa kurang sehat.

Terutama jika anda merasa demam, batuk, dan sulit bernapas.

Segera hubungi petugas kesehatan terdekat, dan mintalah bantuan mereka.

Sampaikan pada petugas jika dalam 14 hari sebelumnya Anda pernah melakukan perjalanan terutama ke negara terjangkit.

Atau pernah kontak erat dengan orang yang memiliki gejala yang sama.

Kemudian ikuti arahan dari petugas kesehatan setempat.

 DATA TERKINI Corona Sulsel Kamis 16 April 2020: 271 Positif, 23 Meninggal, 42 Sembuh, 29 Kasus Baru

10. Selalu pantau perkembangan penyakit Covid-19 dari sumber resmi dan akurat.

Ikuti arahan dan informasi dari petugas Kesehatan dan Dinas kesehatan setempat.

Informasi dari sumber yang tepat dapat membantu Anda melindungi diri dari penularan dan penyebaran Covid-19.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri/Facundo Chrysnha Pradipha)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved