RILIS
Antisipasi Serangan Tikus, Kementerian Pertanian Ajak Petani Dirikan Rubuha
Mengantisipasi serangan hama tikus pada musim tanam kedua ini, Kementerian Pertanian RI atau Kementan melakukan sosialisasi, salah satunya dengan
Senada dengan Yadi, saat berkunjung ke Karawang, Kepala BBPOPT, Enie Tauruslina Amrullah menjelaskan pemanfaatan burung hantu dapat meningkatkan efisiensi waktu petani.
• Pengamat dari UI: Inovasi Kementan Efektif Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 atau Virus Corona
Enie mengatakan hal ini berdasarkan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo untuk memanfaatkan bahan sekitar sebagai pengendali OPT.
"Ke depan kita harus memanfaatkan musuh alami hama yang ramah lingkungan dan mengurangi bahan-bahan kimia aktif yang dapat menimbulkan residu yang berbahaya lingkungan dan juga manusia," kata Enie.
Hal ini menurut Enie sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi bahwa dalam hal pengendalian OPT untuk menggunakan bahan alami sebelum alternative terakhir dengan kimia.
“Upayakan dahulu dengan bahan yang ramah lingkungan, konsep budidaya tanaman yang sehat untuk konservasi lingkungan," katanya mengungkapkan.
Selain itu Enie juga memaparkan kelebihan burung hantu sebagai musuh alami (predator) tikus antara lain burung ini dapat beradaptasi khusus (unik).
"Membuatnya berbeda dengan mahluk yang lain dan terkendalinya serangan tikus didaerah endemis," katanya menutup.(rilis)