Positif Corona
Sering Keluar Rumah Pasien Covid-19 di Takalar Tolak Diisolasi, Tim Ancam Jemput Paksa
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mendatangi pasien untuk dijemput di tempat tinggalnya.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Ansar
TRIBUN-TIMUR.COM - Rumah Pasien Covid-19 di Kecamatan Pattallasang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mendadak ramai, Rabu (15/4/2020).
Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 mendatangi pasien untuk dijemput di tempat tinggalnya.
Pasien berjenis kelamin laki-laki berumur 51 tahun itu dijemput karena sering keluar rumah.
Sementara hasil pemeriksaan swab untuk kedua kalinya menunjukkan pasien masih positif Covid-19.
• Nurdin Halid: Keputusan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 Masih Bisa Berubah
• KABAR BAIK Tiga Vaksin Covid-19 Telah Diuji Pada Manusia Menurut WHO
"Kita turun menjemput karena masih positif. Apalagi pasien sering keluar rumah," kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas, Syainal Mannan kepada Tribun Timur.
Syainal mengatakan, pasien sebenarnya sudah tidak lagi menderita gejala-gejala Covid-19. Pasien tidak lagi batuk, sesak, ataupun demam.
Akan tetapi, pasien rupanya sering keluar rumah. Oleh karena itu, tim gugus tugas turun melakukan penjemputan.
Tim gugus yang turun terdiri dari dokter dinas kesehatan, aparat TNI-Polri, serta Satuan Polisi Pamong Praja.
Syainal mengatakan, pasien awalnya kembali menolak dan ingin isolasi mandiri di rumahnya.
Tim gugus kesehatan membutuhkan waktu dua jam untuk meyakinkan sang pasien agar mau diisolasi di RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle.
Tim gugus tugas tiba sekitar pukul 08:00 baru berhasil membujuk pasien pukul 10:00 Wita.
"Lama dibujuk sampai dua jam. Opsi terakhir adalah penjemputan paksa, tapi akhirnya pasien berkenan," kata Syainal.
Tim gugus tugas, kata Syainal, tidak lagi mengabulkan permintaan pasien untuk isolasi mandiri di rumah.
Sebab, selama dua pekan, pasien dilaporkan sering keluar rumah. Sementara hasil swab kali kedua masih positif Covid-19.
• Nurdin Halid: Keputusan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 Masih Bisa Berubah
• KABAR BAIK Tiga Vaksin Covid-19 Telah Diuji Pada Manusia Menurut WHO
"Dari awal kita minta untuk isolasi di rumah sakit. Tapi pasien tidak percaya bahwa dia positif Covid-19, karena dia sehat," terangnya.
"Tapi kali ini harus memang dijemput, karena ini sudah keterlaluan, dia pergi kemana-mana. Kita tidak bisa lagi tolerir," tandas Syainal.
Penjemputan dipimpin Plt Kadis Kesehatan Takalar dr Rahmawati, Camat Pattallassang Baktiar Hasyim, Kapolsek Pattallassang, Kompol Muhammadang.
Ada pula Danramil 1426-07/Ptsg, Lettu Inf Hasan Basri, Ketua PSC Takalar, Nurhady, Kabid Satpol PP Takalar, Personel Koramil 1426-07/Pattallassang, Personel Polsek Pattallassang.
Sebelumnya, pasien berjenis kelamin laki-laki itu dinyatakan positif Corona pada Rabu (1/4/2020) dua pelan lalu.
Pasien tercatat sebagai warga Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.
Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel ketika masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
Akan tetapi, sebelum hasil pemeriksaan keluar, pasien itu memutuskan pulang ke rumahnya yang berlokasi di Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.
Dokter Asal Takalar Status PDP Virus Corona, Bertugas di Gugus Covid-19
Salah seorang dokter Kabupaten Takalar menjalani perawatan di rumah sakit Kota Makassar.
Dokter itu masuk ketegori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Virus Corona atau Covid-19. Jenis kelaminnya perempuan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Syainal Mannan mengatakan, dokter itu merupakan bagian dari tim penanganan Covid-19.
Dokter itu bertugas pada pencegahan penyakit menular. Ia menangani langsung koordinasi pasien di PSC.
Tugasnya memeriksa kesehatan warga Takalar yang masuk kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Ia turun langsung pemeriksaan warga ODP maupun PDP," kata Syainal saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (15/4/2020).
Syainal mengatakan, dokter itu kini menjalani perawatan di salah satu rumah sakit Kota Makassar.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr Rahmawati mengatakan dokter itu masih berstatus PDP hingga saat ini.
Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Takalar masih menunggu hasil pemeriksaan swab untuk memastikan apakah positif atau negatif.
"Iya, masih PDP. Belum keluar hasil swabnya," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Rabu (15/4/2020).
dr Rahma tidak menyebutkan bagaimana kondisi dokter yang berstatus PDP tersebut. Termasuk riwayat kontaknya.
dr Rahma juga tidak merincikan sejak kapan dokter itu dirujuk ke Kota Makassar.
Menurutnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar masih menunggu hasil pemeriksaan swab dari pasien tersebut.
"Kami belum bisa memastikan Pak. Sampai ada hasil swabnya," singkat dr Rahma.
Wakil Bupati Takalar Prihatin
Sementara itu Wakil Bupati Takalar, Achmad Daeng Se're menyampaikan rasa prihatin atas apa yang dialami oleh tim medis Pemkab Takalar.
Ia berharap hasil pemeriksaan swab dokter itu nantinya dinyatakan negatif.
"Iya satu dokter kita PDP dan diisolasi di Makassar. Kita berdoa semoga beliau dokter yang terakhir PDP," katanya saat dihubungi Tribun, Rabu (15/4/2020).
Pria yang akrab disapa Haji Dede ini mengapresiasi atas perjuangan para tim dokter dan tenaga kesehatan.
Menurutnya, dokter dan tim medis lainnya merupakan ujung tombak dalam penanganan Virus Corona.
Ia mengimbau agar para dokter dan tim medis Takalar berhati-hati dalam menangani pasien ke depannya.
"Saya imbau tim medis sebagai garda terdepan, kalau bisa hati-hati dan jaga jarak dengan pasien," terangnya.
Mantan Legislator DPR RI ini melanjutkan, dokter tersebut sedang menjalani isolasi di salah satu rumah sakit Kota Makassar.
Menurutnya, dokter tersebut sempat menjalani perawatan di RSUD Haji Padjonga Daeng Ngalle Takalar sebelum dirujuk ke Kota Makassar.