Pilkada Serentak Ditunda
Pandemi Covid-19, Ketua PAN Sulsel: Ada Opsi Pilkada Tidak Serentak
Dikatakan mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel tiga periode tersebut, saya kira tetap terbuka peluang pilkada tidak serentak
Penulis: Abdul Azis | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPW PAN Sulsel, Ashabul Kahfi, menyatakan partainya sejak awal siap mengikuti Pilkada Serentak 2020 kapanpun digelar.
"Tahun ini atau tahun depan sama saja bagi kami. Parpol harus siap berkompetisi dalam situasi seberat apapun. Soal sosialisasi kampanye, kita sudah harus mulai terbiasa dengan model kampanye virtual," katanya kepada Tribun, Rabu (15/4) malam.
"Saya pikir penentuan jadwal Pilkada 2020 telah melalui proses pengkajian yang cukup matang. Semua prediksi yang berbasis sains, baik pertimbangan epidemiologi maupun matematika, memprediksi pandemi ini akan berlangsung 3-5 bulan," jelasnya menambahkan.
Anggota DPR RI tersebut menambahkan tidak ada salahnya kita percaya prediksi.
"Jika meleset, saya kira keputusan ini bisa kita tinjau kembali. Anggap saja ini plan A, tapi tetap harus siapkan opsi B dan C. Intinya dua variabel utama yang harus jadi bahan pertimbangan, perkembangan Covid-19 dan pertimbangan keuangan negara," jelasnya.
Dikatakan mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel tiga periode tersebut, saya kira tetap terbuka peluang pilkada tidak serentak, jika memang virus ini tidak berakhir bersamaan di daerah, termasuk di Sulsel.
"Inilah yang saya sebut Opsi B. Sudah sering pilkada di suatu daerah tidak serentak dengan daerah lain karena ada bencana alam atau ada wabah penyakit," katanya.
"Tapi saya melihat kebijakan mendagri adalah salah satu upaya untuk mendorong optimisme, bahwa kita bisa melalui badai corona secepatnya," jelasnya menambahkan.(