Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mahasiswa di Tengah Corona

Mahasiswa di Makassar Dilarang Pulang Kampung Sebelum Disetujui Pemerintah

Namun mereka tak bisa langsung pulang kampung. Mereka harus mendapat persetujuan dari pihak terkait, khususnya pemerintah.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Ansar
FTI UMI
Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri pada Universitas Muslim Indonesia atau FTI UMI mengemas hand sanitizer untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan yang membutuhkan demi mencegah infeksi Virus Corona. Mahasiswa tersebut tergabung dalam Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan Mahasiswa FTI UMI. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah mahasiswa yang kuliah di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikabarkan ingin mudik Ramadan atau lebaran.

Namun mereka tak bisa langsung pulang kampung. Mereka harus mendapat persetujuan dari pihak terkait, khususnya pemerintah.

Seperti yang dialami mahasiswa asal Luwu Timur di Kota Makassar.

Sekaitan rencana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diterapkan di Kota Makassar.

PSBB guna memutus rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

5 Fakta Foto Mesra Dua Pria Tanpa Busana Beredar & Viral, Satu Oknum Polisi Bertugas di Polres

Segera Login di prakerja.go.id, Pendaftaran Prakerja Terakhir Kamis 16 April 2020, Syarat & Caranya

Kebijakan PSBB diambil melihatnya tingginya kasus positif Covid-19 atau Virus Corona di Makassar dan Sulsel.

Seperti apa respon Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur perihal rencana mahasiswa mau mudik?

"Mahasiswa mau mudik sebaiknya ada surat keterangan sehat bebas Covid-19 dari Makassar," kata Plt Dinas Kesehatan Luwu Timur, Rosmini Pandin kepada TribunLutim.com, Rabu (15/4/2020).

Pelaksanaan PSBB tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI Nomor 9 Tahun 2020, tentang pedoman PSBB Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Berdasarkan Permenkes Nomor 9 Tahun 2020, pelaksanaan PSBB nantinya berlaku selama 14 hari sejak disetujui oleh Menkes.

Hal tersebut dilakukan selama masa inkubasi terpanjang, yaitu 14 hari.

Selama PSBB juga dilakukan peliburan sekolah dan tempat kerja.

Juga pembatasan kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum, pembatasan kegiatan sosial dan budaya, dan embatasan moda transportasi.

 5 Fakta Foto Mesra Dua Pria Tanpa Busana Beredar & Viral, Satu Oknum Polisi Bertugas di Polres

 Segera Login di prakerja.go.id, Pendaftaran Prakerja Terakhir Kamis 16 April 2020, Syarat & Caranya

UPDATE Corona Sulsel Rabu 15 April 2020: 242 Positif, 42 Sembuh & 15 Meninggal, 11 Kasus Baru

Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan terbaru wabah virus Corona atau Covid-19 di Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan ( Sulsel ).

Berdasarkan data di laman covid19.go.id jumlah kasusu di Sulawesi Selatan mencapai 242 per Rabu 15 April 2020.

Jika melihat data tersebut, ada tambahan 11 kasus dari Selasa 14 April 2020 yang hanya 231 kasus.

Sementara yang sembuh sebanyak 42 pasien dan 15 meninggal dunia.

Secara nasiolan kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 5.136 yang positif.

Sekretaris PSMTI Sulbar, Febrianto Wijaya, dan Wakil Ketua PSMTI Mamuju Charlye Wijaya, menyerahkan sumbangan APD kepada puskesmas dan rumah sakit di Sky Coffee Jl Yod Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.(nurhaditribun)
Sekretaris PSMTI Sulbar, Febrianto Wijaya, dan Wakil Ketua PSMTI Mamuju Charlye Wijaya, menyerahkan sumbangan APD kepada puskesmas dan rumah sakit di Sky Coffee Jl Yod Sudarso, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju.(nurhaditribun) (TRIBUN TIMUR/NURHADI)

Lalu yang sembuh tercatat ada 446 orang dan yang meninggal ada 469 orang.

Kasus tertinggi berada di ibu kota DKI Jakarta dengan 2.474 yang positif.

Sulawesi Selatan secara nasional berada di peringkat keenam setelah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Banten.

Data terbaru seputar Covid-19 di Indonesia disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan virus Corona Achmad Yurianto.

Tim BKO Polres Pelabuhan Makassar yang bertugas di Pulau Kodingareng memperketat pintu masuk Pulau Kodingareng.
Tim BKO Polres Pelabuhan Makassar yang bertugas di Pulau Kodingareng memperketat pintu masuk Pulau Kodingareng. (sayyid/tribun-timur.com)

Bagaimana gejala Virus Corona berkembang dari hari ke hari?

* Hari ke-1

Pasien mengalami demam.

Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

* Hari ke-5

Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas.

Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.

* Hari ke-7

Pada hari ke-7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit. 

* Hari ke-8

Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.

* Hari ke-10

Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU.

Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan.

Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.

* Hari ke-17

Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.

*****

Ahli epidemiologi University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan, ada pasien yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama 5 hari atau lebih.

Oleh karena itu, gejala-gejala awal pada sebagian orang tidak datang tepat setelah mereka terinfeksi.

Namun, ketika gejala muncul, akan terlihat mirip dengan pneumonia.

Bagaimana membedakan Covid-19 dengan pneumonia?

Ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani, mengatakan, keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.

Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat.

Pasien yang menderita pneumonia di antaranya akan diobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil hingga kemudian mulai membaik.

Namun, pasien positif Virus Corona kondisinya bisa semakin memburuk, bahkan setelah mereka menerima perawatan.

Kajian Terbaru

Mengutip dari Live Science, Kamis (12/3/2020), ditemukan bahwa orang yang terinfeksi Virus Corona berpotensi besar menyebarkan ketika awal terinfeksi.

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa virus baru itu menyebar begitu mudah.

Potensi penularan terbesar terjadi ketika penderita masih menunjukkan gejala ringan.

Hal itu sangat kontras dari SARS. Pada pasien SARS, pelepasan virus memuncak sekitar tujuh hingga 10 hari.

Pada 7 pasien Covid-19, konsentrasi puncak terjadi sebelum hari ke-5 dan menjadi 1.000 kali lebih tinggi.

Penelitian itu dipublikasikan pada 8 Maret 2020 di Medrxiv, tetapi belum melalui peer-review dan hanya melibatkan 9 peserta.

Lakukan Ini Ketika Merasa Tidak Sehat

Kementerian Kesehatan mengeluarkan protokol kesehatan terkait Virus Corona.

Jika Anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 38 derajat celsius, dan mengalami batuk atau pilek, maka disarankan melakukan hal berikut:

* Istirahat yang cukup di rumah.

* Bila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak/napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, yang perlu Anda lakukan adalah:

* Gunakan masker.

* Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar.

Caranya yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.

* Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.

Kunci melawan Virus Corona adalah imunitas atau kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, penting menjaga kondisi tubuh, di antaranya dengan asupan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved