Pj Wali Kota Makassar
Komisi A DPRD Sebut Gubernur Sulsel Kirim 3 Nama Pj Wali Kota ke Mendagri, Iqbal: Saya Ini Cuma Staf
Komisi A DPRD Sulsel Sebut Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah kirim 3 nama Pj Wali Kota Makassar ke Mendagri, Iqbal Suhaeb: Saya Ini Cuma Staf
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Penjabat Wali Kota Makassar, Iqbal Suhaeb, mengaku siap andai diganti sebagai Pj Wali Kota Makassar atas usulan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
"Jabatan ini amanah dari Pak Gubernur, jadi saya harus tunduk terhadap putusan pimpinan kapan saja silakan," kata Iqbal Suhaeb, Rabu (15/4/2020).
Iqbal Suhaeb mengatakan fokusnya saat ini mencegah penularan masif Virus Corona atau Covid-19 di Kota Makassar.
Update Sebaran Positif Covid-19 per Kecamatan di Makassar Rabu 15 April Hari Ini, Semakin Bahaya!
"Energi kita fokuskan ke pandemi Covid-19," kata Iqbal Suhaeb.

Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb angkat bicara mengenai pemberitaan di sejumlah media massa mengenai dirinya yang akan dicopot oleh Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah.
Terkait dengan pemberitaan hal tersebut, Iqbal pun mengaku tidak akan mempersoalkannya.
"Saya ini stafnya Gubernur, saya mendapat amanah juga karena beliau. Jika pun hari ini Gubernur ingin mengganti saya, Insya Allah saya legowo," ujar Iqbal, Rabu (15/4/2020) via telpon ke tribun.
Menurut dia, sebagai Pj Wali Kota Makassar, ia telah melaksanakan program kerja daerah, sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang ada.
Menjabat PJ Wali Kota Makassar, sejak 13 Mei 2019 hingga saat ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Iqbal.
Selain bisa melayani langsung setiap aspirasi masyarakat, dia juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah mitra kerjanya seperti legislatif, TNI dan Polri, lembaga kepemudaan hingga Ormas.
Di Pemkot Makassar, program yang dilaksanakan Iqbal bertajuk RUN Makassar.
Run Makassar, ini memiliki tiga kata kunci, Clean, Comfort, dan Continuity. Clean City.
"Comfort ini memberikan kenyaman bagi orang yang tinggal di Makassar. Continiu program atau keberlangsungan program.
Mengapa clean, kita semua tahu itu penting, Makassar terakhir gagal raih Adipura, dan bagaimanapun juga salah satu masalah utama di Makassar adalah sampah. Begitupula comfort, kita mau Makassar nyaman, baik bagi orang yang tinggal, pengendara, maupun pendatang," katanya.
Ia mengungkapkan, untuk menjadi Pj Walikota Makanan harus bekerja cepat, olehnya ia berprinsip kerja dengan prinsip run Makassar.
Menurut mantan Kasatpol PP Sulsel ini, alasan kenapa sehingga ia menenapa menyebutkan harus kerja cepat? Itu karena, Makassar adalah daerah transit.
Di daerah transit itu membutuhkan kerja cepat, bersih, dan pelayanan yang smart.
"Semisal, kita mau lewat di trotoar tapi banyak penjual itu kan menghalangi hak pejalan kaki. Itu semua mau dibersihkan," katanya.
Masalah banjir, dan macet juga menjadi perhatian Iqbal.
Salah satu solusinya denan melibatkan semu pihak dalam menuntaskan persoalan ini.
Untuk menuntaskan kemacetan, pemerintah bisa mengajak masyarakat untuk memanfaatkan transportasi massal yang ada di kota Makassar, begitu pun dengan banjir. Melibatkan unsur masyarakat adalah hal yang sangat efektif.
"Misal kita turun ke masyarakat, mengajak dan sama-sama membersihkan saluran lingkungan. Jangan kita sendiri-sendiri," katanya.
3 Nama Sudah Dikirim, Tak Ada Nama Iqbal
Terpisah, Anggota Fraksi Golkar DPRD Sulsel, Rahman Pina, via keterangan tertulis, menyampaikan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah sudah mengusulkan tiga nama ke Mendagri calon pengganti Iqbal Suhaeb sebagai Pj Wali Kota Makassar.

Masa jabatan Pj Walikota Makassar hingga 8 Mei 2020.
Menurut Rahman Pina, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah telah mengirim tiga nama calon pengganti ke Departemen Dalam Negeri.
Tidak ada nama Iqbal Suhaeb yang dikirim ke Jakarta
Calon pengganti Iqbal Suhaeb adalah:
1. Kepala Bappeda Sulsel, Prof Yusran Sofyan
2. Kadis PU Bina Marga Sulsel, Prof Rudy Djamaluddin, dan
3. Kadis Pariwisata Sulsel, Denny Irawan.
Menyikapi putusan gubernur untuk melakukan pergantian Pj Walikota, menurut Rahman Pina, pihak DPRD Sulsel tak mempersoalkan.

“Itu ranah eksekutif, domain prerogatif Pak Gubernur. Harapan kita tentu sama dengan keinginan publik Makassar. Siapapun Pj walikota, bisa melayani dengan baik. Pemimpin untuk semua golongan, dan paling penting, punya kewibawaan yang kuat untuk memimpin pemerintahan,” kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel, Rahman Pina.
Menurut mantan legislator dua periode DPRD Makassar ini, selama kepemimpinan Iqbal Suhaeb ada delegitimasi kewibawaan pemerintahan.
Itu bisa dilihat dengan adanya aksi demi satpol di rujab walikota, protes terbuka pejabat pemkot atas pelantikan pejabat di lingkup pemprov.
“Ini menandakan, kepemimpinan lemah, sementara kota Makassar dibutuhkan karakter pemimpin tegas, apalagi menghadapi pandemi Covid-19, dimana Makassar menjadi zona merah episentrum di Sulsel," kata Rahman Pina.
Mengenai kelayakan tiga nama yang diusulkan Gubernur Sulsel ke Kemendagri, Rahman Pina menyebut dua guru besar Unhas yang dikirim sangat menonjol.
“Dua-duanya profesional, Prof Rudy tipe pekerja keras, tegak lurus. Sementara Prof Yusran piawai menjadi jangkar dalam membantun komunikasi dan perencanaan. Tapi dua orang ini , menjadi figur sentral dalam pemerintahan Prof Nurdin Abdullah,”katanya.
Sebagai mantan legislator DPRD Makassar, Rahman Pina mengingatkan gubernur, agar siapapun yang dipilih nanti, Pj Walikota garus membangun sinergi yang baik dengan seluruh stakeholder di Makassar, khusunya DPRD.
“Tanpa komunikasi yang baik, pemerintahan akan terulang lagi seperti era Iqbal Syuaib. Kurang berwibawa dan selalu melahirkan kebijakan tidak populer dan ditolak kalangan DPRD,”katanya.
Hingga berita ini tayang, tribun-timur.com berusaha konfirmasi pengusulan tiga nama Pj Wali Kota Makassar ke Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.
Sementara Kabid Humas Kominfo Sulsel, Erwin Werianto, mengatakan segera mengecek informasi dari Komisi A DPRD Sulsel ke instansi terkait. "Saya coba konfirmasi langsung ke Pak Gub dan instansi terkait, saya info secepatnya," kata Erwin.(TRIBUN-TIMUR.COM)