Disorot karena Pakai Jabatan untuk Pribadi, Ternyata Stafsus Andi Taufan Alumni Makassar, Ini Profil
Dalam surat berkop Sekretariat Kabinet ( Setkab) tertanggal 30 Maret 2020, Taufan meminta bantuan para camat agar bisa membantu perusahaannya
Staf khusus Presiden RI Jokowi, Andi Taufan Garuda Putra mendadak jadi sorotan.
Hal itu terkait penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan perusahaan milik pribadi.
Yakni lantaran surat yang dikirim Andi Taufan Garuda Putra ke camat se Indonesia untuk mendukung perusahaannya.
Andi Taufan Garuda Putra pun sudah mendapat teguran keras dari Istana Kepresidenan terkait aksinya tersebut.
Dalam suratnya Andi Taufan Garuda Putra meminta para camat mendukung perusahaannya dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Dalam surat berkop Sekretariat Kabinet ( Setkab) tertanggal 30 Maret 2020, Taufan meminta bantuan para camat agar bisa membantu perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), dalam edukasi lapangan ke masyarakat desa dan pendataan kebutuhan alat pelindung diri (APD) Puskesmas.
Dalam surat tersebut juga, tercantum salah tembusan yang dituju adalah Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral menyebut Andi Taufan Garuda Putra mendapat teguran keras.
"Yang bersangkutan sudah ditegur keras dan sudah meminta maaf secara terbuka juga melalui surat yang sudah diviralkan, yang kita tahu belakangan ini," kata Donny saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).
Karena sudah ada permintaan maaf, Donny menyebut tak perlu ada sanksi lebih jauh yang diberikan kepada Andi Taufan Garuda Putra.
Hal yang terpenting, kata dia, kesalahan yang dilakukan Andi itu tak boleh diulangi di kemudian hari.
"Yang bersangkutan juga sudah mengaku salah dan meminta maaf secara terbuka. Jadi kita bisa kesampingkan dan kembali berfokus fokus pada penanganan Covid-19," kata Donny.
Sementara terkait desakan agar Andi Taufan mengundurkan diri, Donny menegaskan bahwa hal tersebut dikembalikan kepada Andi.
"Kalau yang bersangkutan merasa perlu mundur ya mundur, tapi yang bisa memberhentikan ya hanya Presiden yang punya hak prerogratif," kata dia.
Tentang Andi Taufan Garuda Putra
Andi Taufan Garuda Putra adalah salah satu dari tujuh staf khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial.
Ia juga adalah pendiri dan CEO dari PT Amartha Mikro Fintek.
Amartha adalah salah satu perusahaan teknologi finansial peer-to-peer lending yang ada di Indonesia.
Perusahaan tersebut menyediakan situs web yang menghubungkan pendana dalam melakukan pendanaan usaha mikro dan kecil di Indonesia.
Siapakah Andi Taufan Garuda Putra?
Dikutip dari wikipedia, Andi Taufan Garuda Putra adalah seorang sarjana Manajemen Bisnis Institut Teknologi Bandung.
Ia melanjutkan pendidikan hingga memperoleh gelar Master of Public Adminstration dari Harvard University pada 2016.
Lulus dari SD Al-Azhar Kelapa Gading, Jakarta, Andi Taufan melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 6 Makassar, Sulawesi Selatan.
Kemudian pada tahun 2004 ia tamat dari SMA Negeri 5 Bandung, Jawa Barat.
Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana, Taufan bekerja sebagai konsultan bisnis untuk IBM Global Business Services selama dua tahun.
Namun, ia melihat banyak masyarakat Indonesia kesulitan untuk mendapatkan akses finansial.
Pada tahun 2009, Taufan meninggalkan pekerjaannya dan mendirikan Amartha.
Perjalanan Karier
Perkenalannya dengan lembaga keuangan mikro dimulai pada tahun 2009, saat ia memberi pinjaman untuk usaha mikro di Ciseeng, Bogor, Jawa Barat.
Ia mendirikan Amartha untuk memberikan akses keuangan kepada masyarakat desa yang selalu terlibat hutang dengan rentenir.
Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuat lembaga keuangan dengan sistem yang mudah menggunakan pola pembiayaan kelompok.
Selesai melanjutkan masa studinya di Harvard University, ia mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi.
Pada tahun 2010, Taufan datang ke desa yang sama.
Ia melakukan sosialisasi mengenai keuangan mikro untuk memberikan akses keuangan bagi para ibu rumah tangga untuk memulai wirausaha.
Taufan mendirikan Amartha dari modal 10 juta rupiah.
Ia menerapkan pembiayaan berbasis kelompok atau Model Grameen, satu kelompok terdiri dari 15 hingga 25 ribu.
Taufan menilai sistem tersebut baik untuk monitoring pembayaran dan meminimalisasi risiko gagal bayar.
Taufan mentransformasi Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending, tujuannya untuk memberdayakan bisnis di sektor ekonomi informal.
Menurut Taufan, pembiayaan akan terversifikasi mulai dari perbankan, institusi, dan investor individual.
Taufan menekankan terwujudnya ekonomi inklusif di mana usaha mikro dan kecil menadapatkan akses ekonomi yang setara.
Taufan menerapkan pendekatan syariah atau bagi hasil, sehingga bagi hasil yang diberikan bervariasi.
Ia dan timnya juga mengembangkan proprietary risk algorithm yang memungkin untuk membuat credit scoring berdasarkan data perilaku dan data transaksi guna melakukan penilaian terhadap profil risiko calon peminjam.
Data Diri:
Nama: Andi Taufan Garuda Putra
Instagram: @amarthaid
Lahir: Jakarta, 24 Januari 1987
Kebangsaan: Indonesia
Nama lain: Taufan
Almamater:ITB, Harvard University
Pekerjaan: Pendiri dan CEO dari Amartha
Pendidikan:
SD Al-Azhar Kelapa Gading, Jakarta
SMP Negeri 6 Makassar
SMA Negeri 5 Bandung, Jawa Barat
Harvard University
Penghargaan dan nominasi
Penerima Ashoka Young Change Makers Awards Desember 2010
Finalis Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI), Juli 2011
Penerima SATU Indonesia Award dari Astra International Oktober 2011
Finalis Indonesia MDGs Awards, Februari 2012
Global Shapers by World Economic Forum April 2012
Indonesia’s Inspiring Youth and Women by Indosat, November 2012
Laureate Global Fellow Oktober 2013
Ganesha Innovation Championship Awards 2014
Ten Outstanding Young Person Indonesia (TOYP) 2014 from the Junior Chamber International April 2014.
Indonesia Youngster Inc Entrepreneur Champion from SWA Magazine 21 Juni 2014.
Frontier Innovators, sebagai perusahaan yang telah memberikan dampak sosial bagi masyarakat Indo-Pasifik, 2017
Kadin DKI Jakarta, Pionir Startup yang berkontribusi besar dalam pengembangan industri keuangan berbasis teknologi dan inovasi, 2017.
Republika Syariah Award Fintech yang Berakad Syariah, 2017.
40 orang dengan usia dibawah 40 tahun yang telah memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia, Marketeers 2017.
Sankalp Southeast Asia Award sebagai perusahaan berdampak sosial dari seluruh negara di Asia Tenggara, 2017 .
IDC Asia Pasific as fastest growing Fintech in Indonesia, 2017 .
Digital Inclusion Awards untuk kategori startup fintech, 2018.
UN Capital Development Fund (UNCDF) kategori startup keuangan inovatif, 2018.
30 Promising Growth-stage Startups dari Forbes Indonesia, 2018.
Growth Stage Impact Ventures SDG Finance Geneva Summit, Oktober 2019.
Anugrah Syariah Republika, Kategori Fintech Usaha Mikro Terbaik, November 2019.(*)
Follow akun instagram Tribun Timur: