Update Corona Sinjai
MUI Sinjai Minta Pengelola Masjid di Sinjai Tak Selanggarakan Salat Jumat
Permintaan MUI Sinjai kepada seluruh pengelola masjid untuk mengganti penyelenggaraan salat Jumat menjadi salat duhur di rumah masing-masing.
TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengeluarkan seruan kepada pengelola masjid untuk tidak menyelenggarakan salat Jumat mulai pekan ini.
Permintaan MUI Sinjai kepada seluruh pengelola masjid untuk mengganti penyelenggaraan salat Jumat menjadi salat duhur di rumah masing-masing.
Seruan meniadakan sementara shalat Jumat dan berjamaah ini setelah MUI bersama Pemkab Sinjai, Tim Gugas tugas Penanganan Covid-19, Forkopimda, Kementerian Agama Sinjai, para Ulama, Tokoh Agama dan Pengurus Masjid di Aula Kantor Kemenag Sinjai, Senin (13/4/2020) lalu.
Keputusan ini akan mulai diberlakukan pada tanggal 23 Syaban 1441 Hijriah atau bertepatan pada Jumat 17 April 2020 mendatang.
Surat edaran bernomor 02/MUI-SJ/IV/2020 perihal himbauan kepada Umat Islam terkait kegiatan keagamaan di Kabupaten Sinjai itu sejalan dengan Fatwa MUI Pusat Nomor 14 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan ibadah dalam situasi terjadi wabah Corona virus disease 2019 (COVID-19).
" Seruan ini diputuskan setelah mendengar keterangan Kepala Dinas Kesehatan, Polres, TNI serta Kementerian Agama mengenai perkembangan penyebaran COVID-19 di Sulawesi Selatan yang semakin meningkat penyebarannya hingga sudah dikategorikan masuk zona merah," ungkap Selretaris Umum MUI Sinjai Roslan dalam rilisnya yang diterima TribunSinjai, Selasa (14/4/2020).
Upaya ini dilakukan MUI Kabupaten Sinjai untuk mencegah sekaligus memutus rantai penyebaran virus berbahaya yang sudah menyebar hampir di seluruh penjuru wilayah itu melalui peniadaan berkumpulnya orang banyak.
" Jadi berdasarkan keputusan bersama pelaksanaan Salat Jumat diganti dengan salat duhur di rumah, dan salat berjamaah maupun salat tarwih juga dipindahkan ke rumah masing-masing. Keputusan ini berlaku sampai pemerintah sudah menyatakan kondisi sudah membaik," jelasnya.

Selain salat Jumat, seruan serupa juga diberlakukan untuk aktivitas ibadah lainnya yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19.
" Namun kami juga mengimbau agar pengurus masjid tetap mengumandangkan adzan sebagai tanda waktu masuk salat lima waktu dan senantiasa menjaga kebersihan atau melakukan sterilisasi masjid," kata dia.
MUI Kabupaten Sinjai juga meminta seluruh umat islam agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menjalankan ibadah salat lima waktu dan melaksanakan ibadah wajib lainnya serta senantiasa berdoa dan berzikir kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan keselamatan dari wabah COVID-19.
Sementara itu, Ketua MUI Sinjai H. Abd. Hamid DM mengajak para pengurus takmir masjid se-Kabulaten Sinjai, juga pimpinan ormas Islam untuk mendukung dan melaksanakan keputusan MUI tersebut. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)