Mahasiswa UNM Seminar Hasil Online
Mahasiswa UNM Tirta Ningtyas Seminar Hasil Online, Jaringan Hilang Hingga Laptop Mendadak Mati
Diketahui pemerintah telah mengimbau masyarakat bekerja, beribadah termasuk belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran wabah coronavirus disease (Co
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Syamsul Bahri
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tirta Ningtyas Alifia berbagi cerita seminar hasil secara daring atau online di tengah pandemi corona.
Mahasiswa jurusan sastra inggris ini seminar hasil pada, Kamis (9/4/2020) kemarin.
Diketahui pemerintah telah mengimbau masyarakat bekerja, beribadah termasuk belajar dari rumah untuk mencegah penyebaran wabah coronavirus disease (Covid-19).
Hal itu kemudian diterapkan UNM, dengan menyiapkan pembelajaran hingga ujian lewat online.
Tirta mengatakan seminar secara online memiliki suka dan duka.
"Ada suka dan dukanya. Kalau sukanya pengalaman ini lumayan berkesan. Karena biasanya kalau ujian tatap muka langsung ada-ada saja dosen yang berhalangan hadir. Tapi pas online jadi lengkap karena fleksibel, bisa diakses dari berbagai tempat," katanya saat dihubungi Tribun Timur, Jumat (10/4/2020).
Ia mengaku tak terlalu tegang dari ujian proposal sebelumnya.
"Jadinya juga tidak terlalu tegang, mungkin karena atmosfer seminar online sedikit santai dibanding tatap muka langsung," tambahnya.
Namun, mahasiswa angkatan 2016 ini sempat mengalami sejumlah kendala, sebut saja jaringan.
"Kemarin itu, koneksi internetku beberapa kali terputus dalam sesi tanya jawabnya. Jadi sempat panik," katanya.
Tak hanya itu, laptop yang digunakan untuk berkomunikasi juga mendadak mati.
"Setelah jaringan hilang laptop yang saya pinjam buat video conference tiba-tiba mati di tengah sesi, jadi langsung sigap ganti video conference lewat handphone," tambahnya.
Tirta mengatakan seminar online ini membutuhkan kesiapan yang matang. Mulai dari kesiapan diri hingga peralatan.

"Jika sudah belajar, malamnya sudah harus siapkan peralatan. Misalnya dua tiga laptop. Satu laptop buat video conference, satu laptop buka power point dan satu skripsi. Ini tuh yang bikin lumayan ribet," katanya.
Kendati demikian, ia bersyukur dapat menyelesaikan ujian skripsi dengan hasil yang memuaskan.