Sulsel Lawan Corona
Pemprov Sulsel Serius Berantas Covid-19
Langkah tersebut, dipastikan senantiasa mempertimbangkan segala aspek. Tujuannya agar tidak ada lagi
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemprov Sulsel memastikan telah menempuh langkah strategis dalam melakukan pencegahan penyebaran covid-19 di masyarakat.
Langkah tersebut, dipastikan senantiasa mempertimbangkan segala aspek. Tujuannya agar tidak ada lagi korban Covid-19 di Sulsel.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengatakan, awal merebaknya pandemik di dunia maupun di Indonesia hingga masuk ke Sulsel, telah dilakukan upaya medis dengan melakukan pemeriksaan laboratorium terhadap mereka yang diduga terpapar Covid-19, serta melakukan tracking suspect dan jika ditemukan positif maka langsung dilakukan penanganan.
Sehingga kata dia, sangat wajar dari hari ke hari terjadi peningkatan mereka Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawadan (PDP) ataukah positif Covid-19. Itu karena hasil kerja dari tracking suspect.
“Setelah ditracking jika ditemukan yang bersangkutan suspect, maka langsung dilakukan penanganan cepat agar keberadaannya tidak menulari lainnya,” ujar NA dalam rilisnya, Rabu (8/4/2020).
Selain itu, kata Bupati Bantaeng dua periode ini, pihaknya melakukan identifikasi episentrum penyebaran penyakit. Mulanya, untuk Makassar ditemukan di dua kecamatan Panakkukang dan Rappocini. Lalu kemudian terus menyebar dikarenakan masyarakat tidak disiplin sehingga mereka tertular dan melebar.
Makanya, diminta ke Pemkot Makassar harus segera mengambil langkah isolasi supaya penularan tidak menyebar ke seluruh Kota Makassar, karena kalau menyebar tentu harus ditegaskan untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya kota Makassar.
"Tapi saya ingin sampaikan kepada kita semua, kita harus lebih hati-hati memberlakukan (PSBB) di Sulawesi Selatan, karena tidak semua wilayah itu sama. Dari semua 24 kabupaten/kota, episentrum penyebaran (virus corona) kan itu hanya di Makassar, Gowa dan Maros", katanya.
Dia menegaskan, saat ini Gugus Tugas Covid-19 sedang melakukan pemetaan beberapa wilayah-wilayah yang menjadi pusat penularan virus corona.
"PSBB ini kita akan kaji betul, tidak akan mungkin kita menyamakan dengan daerah lain. Kalau kita di Sulawesi Selatan memang harus memetakan dan setiap wilayah tidak mungkin sama," ujarnya.
Untuk itu, Nurdin Abdullah meminta Wali Kota Makassar lebih agresif dan lebih ketat dalam melakukan isolasi wilayah tertentu, khususnya yang menjadi sumber epicentrum penyebaran.
“Kita tidak ingin menyebar kemana-mana penyakit ini, makanya fokus bekali logistic di daerah-daerah yang pusat penularannya tinggi," ujar NA.
Langkah lainnya, jelas NA, telah disiapkan pemakaman khusus bagi korban Covid-19, sehingga tidak ada lagi penolakan. Lalu, akan diberikan kebijakan terhadap usaha-usaha yang harus terhenti berupa keringanan pajak hotel.
“Terus kebijakan kita sudah menegaskan agar belajar dari rumah dan bekerja dari rumah sehingga efeknya banyak pekerja informal atau non formal menganggur. Kompensasinya, sedang dipikirkan untuk mengatur jarring pengaman sosial bagi mereka terdampak pandemik Covid-19,” terangnya.
Makanya, pihaknya terus mendorong menggerakkan hati masyarakat untuk memberikan donasi, tidak saja diperoleh dari dana APBD. Hasilnya, banyak bantuan yang masuk khususnya memberikan bantuan kebutuhan pangan, kebutuhan fasilitas kesehatan seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD) untuk membantu rumah sakit yang menjadi pusat rujukan Covid-19.
Rumah sakit pusat rujukan tersebut ditetapkan empat, dengan menentukan klasifikasi pelayanan kesehatan. Sehingga dipastikan, rumah sakit lain tidak dibolehkan menerima pasien Covid-19.
Rumah sakit tersebut, RS Sayang Rakyat dan RS Khusus Dadi melayani pasien yang telah positif dengan gejala ringan. Sementara, Rumah Sakit Wahidin dan Rumah Sakit Unhas khusus menangani pasien covid dengan penyakit bawaan.
Begitupun, untuk screening ditetapkan RS Khusus Dadi melayani pasien dari bagian selatan. Lalu, Rumah Sakit Unhas untuk pasien rujukan dari bagian utara.
“Kenapa ditetapkan screening awal di RS Dadi dan Unhas, supaya nanti akan mudah mendistribusikan pasien ketika sudah dinyatakan positif,” jelasnya.
Sementara itu, untuk fasilitas kesehatan dipastikan seluruh rumah sakit sudah memiliki peralatan lengkap, termasuk tenaga medis sudah terlatih dan disiapkan fasilitas penginapan khusus di hotel.
“Tenaga medis sengaja ditempatkan di hotel, agar mereka tidak pulang kerumah dan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.Jadi inilah, coba dilakukan pola paling sederhana memutus penyebaran,” ungkapnya.
*Covid Jangan Dianggap Enteng
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menegaskan agar masyarakat jangan menganggap enteng penyakit Covid-19, karena penyakit ini sangat berbahaya dan mematikan.
Untuk itu, pihaknya tak henti mengimbau masyarakat senantiasa mengikuti segala panduan dari World Health Organization (WHO) menghindari tindakan yang bisa memicu penyebaran penyakit tersebut.
Termasuk, menaati imbauan pemerintah setempat. Semisal, imbauan agar menerapkan physical distancing dan social distancing.
“Imbauan ini penting sekali, kalau betul-betul komitmen dan disiplin itu curvanya akan menurun angka pasien positif. Sebaliknya, pasien sembuh akan terus meningkat,” terangnya.
Tapi kalau tidak disiplin, dan dianggap enteng ini maka bulan Mei diperkirakan akan banyak korban. Makanya seluruh masyarakat, untuk lebih menjaga keluarga dan mencintai keluarganya.
“Kalau sudah kontak dengan pasien covid-19, cepat lakukan isolasi mandiri. Jangan sebaliknya berdiam, tidak memberitahukan orang sekitar. Covid-19 bukan aib, ini virus jadi harus dilawan bersama dengan menjaga jarak dan menekan penyebarannya,” paparnya.
Nurdin mengakui, memang Makassar menjadi pusat penyebaran terbesar, lalu menyusul Gowa dan Maros. Lalu meluas ke Sidrap dipicu warganya yang pulang umrah, serta di Parepare.
Namun, patut disyukuri dari ke hari sudah banyak yang sembuh karena penanganngan sudah sangat baik.
“Ketika satu kali tertular, dan tidak ada pemberitahuan ke orang sekitar, dipastikan penularannya akan berkali-kali lipat. Bisa cepat penularannya, untuk itu semua masyarakat harus mematuhi imbauan dengan menjaga jarak, disiplin pakai masker dan ketika merasa berkontak dengan yang positif maka segera laporkan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Nurdin meminta agar seluruh masyarakat senantiasa menjaga kesehatan, memperkuat immune tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan vitamin. Termasuk berolahraga untuk mencegah covid-19.
"Jangan kita panik, pokoknya nikmati saja jalani. Selama tidak ada penyakit bawaan. Imunitas tumbuh pasti kuat melawan," kata NA.
Grafis 7 langkah yang ditempuh pemprov Sulsel cegah covid :
Sejauh ini ada beberapa upaya yang telah di lakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, antara lain :
1. Mengawal dan memfasilitasi pemulangan sekitar 8.000 orang peserta Ijtima Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa sebagai langkah pencegahan menyebarnya virus corona di Sulawesi Selatan.
2. Penunjukan 9 rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan pasien virus corona di Sulawesi Selatan, yaitu RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo, RSUD Sayang Rakyat, RSKD Dadi, Rumah Sakit Tk. II Pelamonia, RSUD Andi Makkasau, RSUD Sinjai, dan RSUD Lakipadada;
3. Memperketat pintu masuk manusia ke Sulawesi Selatan dan memasifkan sosialisasi pencegahan virus corona;
4. Pembentukan Posko dan Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan yg diketuai langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan;
5. Pendistribusian 1 kontainer alat kesehatan yang terdiri dari 200.000 masker dan 2.500 APD lengkap untuk tenaga medis yang bertugas merawat pasien virus corona;
6. Melakukan rasionalisasi dan refocusing anggaran khususnya pada anggran non prioritas tahun 2020 dan dialokasikan untuk penanganan virus corona dan dampaknya;
7. Terkait dengan kebijakan PSBB, Nurdin Abdullah mengatakan bahwa sebelum hal tersebut muncul, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah melakukan sebagian bentuk pembatasan untuk pencegahan virus corona, antara lain meliburkan sekolah, bekerja dari rumah, physical distancing, dan social distancing.