Update Corona Makassar
ADS Mantan Manajer Timnas Umumkan Positif Covid-19, Kategori OTG Diisolasi di RS Unhas Makassar
Terkait kebenaran dirinya dinyatakan positif Covid-19, ADS tak berkeberatan untuk diinformasikan ke masyarakat.
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan, Andi Darussalam Tabussalla, mengumumkan dirinya dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Pria yang akrab disapa ADS ini membenarkan informasi tersebut setelah dikonfirmasi Tribun Timur, Selasa (7/4/2020) malam.
Melalui pesan singkat WhatsApp, mantan manajer Timnas Indonesia itu menitip pesan dan doa.
"Iya Ndik, terima kasih doa dan perhatian'ta'," jawabnya.
Terkait kebenaran dirinya dinyatakan positif Covid-19, ADS tak berkeberatan untuk diinformasikan ke masyarakat.
"Silahkan yang normal aja dik," katanya.
"Saya ikhlas dengan apa yang Allah berikan kepada saya. Saya kembalikan semua ke Allah. Karena dialah yang Maha Penyembuh. Jika ada adik-adik ada yang pernah bersentuhan dengan saya untuk bisa memeriksakan juga. Saya minta doa'ta semuanya," pesannya.
Informasi yang dihimpun, ADS berinisiatif memeriksakan dirinya langsung ke Rumah Sakit Pendidikan Unhas diantar oleh sopirnya.
Setelah dinyatakan positif Covid-19, ADS langsung diisolasi.
Adapun statusnya saat dinyatakan positif yakni Orang Tanpa Gejala (OTG).
Sebelumnya beredar dibeberapa grup WA penyampaian bahwa ADS terjangkit Covid-19.
Berikut pesan berantai itu;
Mohon doa untuk orang tua kami, Andi Darussalam Tabusalla yg telah dinyatakan positive Covid-19 dan telah di rawat di rg. Isolasi RSUH sore tadi. Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan kesembuhan segera untuk beliau agar bisa berkumpul kembali bersama keluarga.Amin Yaa Rabb
Data Terbaru Corona di Sulsel
Berikut Update Corona Sulsel Selasa 7 April 2020.
Termasuk Data Update Corona Makassar, Update Corona Gowa, Update Corona Maros, Update Corona Toraja dan kabupaten/kota di Sulsel hingga malam ini.
Kota Makassar sebagai episentrum penularan Virus Corona atau Covid-19 di Sulawesi Selatan semakin perlu meningkatkan kewaspadaan.
Demikian juga dengan dua kabupaten penyanggah Kota Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan; Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa.
Bukti Ketegasan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Lawan Covid-19, PNS Diinstruksikan Tidak Mudik!
LOGIN www.prakerja.go.id Cara Daftar Kartu Pra Kerja Online, Pastikan Email Aktif, Ingat Password
Dokter Cantik Clarin Hayes Tiba-tiba Viral Karena Marahi Penjual Masker N95, Berikut Fakta-faktanya
Tingkat infeksi penularan Covid-19 di tiga wilayah ini terus bertambah dan patut menjadi evaluasi pemangku kebijakan agar lebih tegas menegakkan protokol pencegahan Covid-19.
Berikut data terbaru dilansir tribun-timur.com dari website resmi Dinas Kesehatan Sulsel:

Total pasien positif hingga Selasa 7 April 2020 di Sulsel sebanyak 122 kasus.
Sebanyak 23 pasien dinyatakan sembuh.
Sebanyak 11 meninggal dunia.
Kasus PDP juga meningkat sekarang 306. Sebanyak 262 dalam perawatan tenaga medis.

Sementara di Kota Makassar sudah 76 kasus positif.
Kabupaten Gowa sekarang 17 kasus positif.
Maros dan Sidrap juga perlu waspada sudah ada 11 yang positif.

Daerah lainnya:

Anggaran Covid-19 Rp 500 Miliar, Sudah Terpakai Rp 10 Miliar
Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, melarang keras Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mudik jelang Ramadan.
Larangan ini merupakan langkah taktis untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sulsel.
Larangan ini berdasarkan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Nomor 36 Tahun 2020, yang mengatur pembatasan berpergian keluar daerah atau mudik.
“Perlu kita antisipasi sekarang ini adalah para pemudik. Saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa keputusan Menpan-RB itu melarang ASN untuk mudik. Ini tegas dan kita tidak akan memberikan tolerir bagi ASN yang mudik,” tegas Nurdin Abdullah saat video conference dengan awak media, Selasa, 7 April 2020.
Selain memberikan penegasan kepada ASN, juga diharapkan kepada petugas terkait agar betul-betul menjaga pintu-pintu masuk. Seperti bandar udara, pelabuhan, dan perbatasan masing-masing daerah.
“Jangan sampai ada penularan baru lagi selain yang ada sekarang. Nah, kita bisa lihat Makassar ini salah satu penularan itu dari kloter umroh, yang kedua bawaan dari keluarga,” jelasnya.
Sementara untuk kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) sendiri, Sulsel segera mendatangkan ribuan dari berbagai sumber.
“APD kita sudah ada. Insyaallah beberapa hari kedepan kita ada satu kontainer APD, ada dua ratus ribu masker, dua ribu lima ratus APD, kacamata lengkap, dan kita akan distribusikan,” bebernya.
Adapun rumah sakit rujukan yang dianggap bisa melayani pasien Covid-19 yakni RSUD Sayang Rakyat, RSKD Dadi dan RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Adapun RS lain seperti RSUD Haji Makassar, RSUD Labuang Baji Makassar dan swasta lainnya, hanya menjadi rumah sakit penyangga.
“Ada tiga rumah sakit yang disiapkan, yang lain itu hanya penyangga. Tidak boleh menerima pasien Covid-19, baik PDP maupun positif selain tiga rumah sakit ini,” tegasnya.
Sedangkan untuk anggaran, Sulsel menyediakan Rp 500 miliar, dan yang terpakai baru terhitung sekitar Rp10 miliar. Termasuk untuk memobilisasi massa peserta Ijtima Ulama Zona Asia di Gowa.
“Semuanya sentral di BPBD. Anggaran kita alokasikan ke BPBD, saya cek tadi pagi itu belum sampai Rp 10 miliar digunakan, itu termasuk untuk menangani pembubaran Ijtima,” tutupnya. (*)