Tribun Makassar
Virus Corona, Pendapatan Sopir Angkot dan Tukang Bentor Turun di Makassar
"Tidak ada penumpang karena adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk keluar rumah," katanya saat ditemui tribun-timur.com di Perumnas Antang
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pendapatan sopir angkutan umum (angkot) dan tukang becak motor (bentor) menurun drastis.
Sopir angkot, Rusmin mengatakan pendapatannya sangat menurun.
Dulu penghasilan bersihnya Rp 50 ribu, sekarang hanya Rp 10 ribu.
"Tidak ada penumpang karena adanya pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk keluar rumah," katanya saat ditemui tribun-timur.com di Perumnas Antang Blok VI, Senin (6/4/2020).
Meski jumlah penumpang sedikit, Rusmin mengaku tetap keluar mencari penumpang.
"Setidaknya ada yang bisa dipakai untuk makan, dari pada tinggal di rumah saja," ujarnya.
Hal sama dikeluhkan tukang bentor, Daeng Aju saat ditemui di Jl AMD, Kecamatan Manggala, Makassar.
Ia mengaku semenjak mewabahnya virus corona pendapatannya turun 80 persen.
"Sekarang, pendapatan dari pagi hingga sore hanya Rp 35 ribu. Padahal sebelumnya bisa Rp 150 ribu," ujarnya.
Hal itu terjadi, kata Daeng Aju karena kebanyakan penumpangnya anak sekolahan, pegawai negeri sipil dan karyawan toko.
"Penumpang sekarang sepi, semua libur," ucapnya.
Daeng Aju berharap agar kondisi di Sulsel, khususnya di Makassar bisa kembali normal.
Laporan Wartawan Tribun, Kaswadi Anwar
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)