Update Corona Makassar
Imbas Covid-19, Bandara Makassar dan Surabaya Sepi, CitiLink QG-306 Take Off dengan 5 Penumpang
Hari ini Senin (6/4/2020), empat pekan sudah, Pemerintah Indonesia memberlakukan Siaga Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Hari ini Senin (6/4/2020), empat pekan sudah, Pemerintah Indonesia memberlakukan Siaga Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan 2 kasus pasien pertama positif Covid-19 dari Depok, Rabu (4/3/2020) lalu.
Bagaimana suasana bandara?
Di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Ujungpandang (UPG) Makassar, hingga pukul 11.30 Wita, Senin (6/4/2020), suasana sangat lengang.
Jalur antrean di counter checkin maskapai besar, Lion Air Group, Garuda, CitiLink, Sriwijaya Air amat legang.
Hal serupa juga terasa di Bandara Internasional Juanda Surabaya (SUB), Jawa Timur.
Petugas Ticketing di Counter CitiLink di Ujungpandang menyebutkan rerata isian penumpang dibawah 85%, tiga pekan terakhir.
Penumpang CitiLink tujuan Bandara Internasional Juanda Surabaya QG -306 misalnya, hanya diisi di bawah 10 seat, dari normalnya 180 seat.
Faktanya; QG-306 mengunakan jenis pesawat AirBus A-320-200 ini hanya diisi 5 penumpang.
Satu penumpang di raw seat A, dan empat penumpang di sisi pintu darurat, raw 12 dan 14.
Pesawat yang dipiloti Kapten Pen. Maulana ini, take off dari UPG Makassar pukul 12.05 Wita dijadwalkan tiba di SUB-Surabaya, 80 menit kemudian.
Efek minimnya penumpang terasa bagi pekerja urban di dua bandara.
"Sepi bingitss," kata Masinta, Pengawas Lapangan Bangi Cafe di Terminal Keberangkatan, kepada Tribun.
Menurutnya, karena penurunan jumlah penumpang, sudah sebulan ini, pelanggannya terkoreksi hingga 80 persen.
Dia menggambarkan, Lima pramusaji, hanya bekerja 3 hingga 4 hari sepekan, dari sebelumnya 6 hari.
"Sekarang kami lebih banyak dirumahkan, tak ada omzet," ujar warga Sudiang ini.
Pengurangan jam kerja juga dirasakan pramusaji Cafe Gloria Jeans di Terminal 1A Bandara Juanda.
"Ini baru dua minggu jadi empat hari kerja, sebelumnya 6 hari," kata Syamsul Huda.
Syamsul sudah 12 tahun kerja jadi pramusaji di Bandara terbesar kedua di pulau Jawa ini, setelah Cengkareng, Jakarta.
Namun baru kali ini dia merasakan efek berkurangnya penumpang yang sangat drastis.
"Hari lebaran pun tak sebegini sepi Mas," ujar warga Sidoarjo ini.
Dia mengaku juga khawatir dengan kondisi penyebaran virus asal Wuhan, China ini.
Namun karena mendekati bulan Ramadan dan Idul Fitri 1441 H, di berharap, pemerintah segera mencabut masa tanggap darurat sipil ini.
Dia mengaku selalu berdoa memasuki bulan Ramadan, 24 April 2020 nanti, kondisi kembali normal.
"Katanya mudik mau dilarang Ya Pak, semoga tidak soalnya kami mau makan apa kalau cuma 4 hari kerja," ujar Syamsul.
PENANGANAN COVID-19 PROTOKOL DI AREA DAN TRANSPORTASI PUBLIK PROTOKOL UMUM DI TRANSPORTASI DAN AREA PUBLIK
1. Pastikanseluruhareaumumdantransportasiumumbersih
Melakukan pembersihan menggunakan desinfektan minimal 3 kali sehari terutama pada waktu aktivitas padat (pagi, siang dan sore hari) di setiap lokasi representatif (pegangan pintu, tombol lift, pegangan eskalator, dll.)
2. Deteksi suhu tubuh di setiap titik pintu masuk tempat umum dan transportasi umum.
Jika suhu tubuh masyarakat terdeteksi ≥ 380C, dianjurkan untuk segera memeriksakan kondisi tubuh ke fasyankes dan tidak diperkenankan untuk memasuki tempat umum atau menggunakan transportasi umum.
3. Pastikanruangisolasitersediadiacarabesar(contoh:konser,seminar,dll.) Memastikan ada pos pemeriksaan kesehatan, ruang transit dan petugas kesehatan di setiap acara besar. Jika pada saat acara, ada peserta yang sakit segera dilakukan pemeriksaan, jika kondisinya memburuk, pidahkan ke ruang transit dan segera rujuk ke RS rujukan.
4. Promosikancucitangansecarateraturdanmenyeluruh
o Pajang poster mengenai pentingnya cuci tangan dan tata cara cuci tangan yang benar
o Pastikan tempat umum dan transportasi memiliki akses untuk cuci tangan dengan sabun dan air atau pencuci tangan berbasis alkohol
o Tempatkan dispenser pembersih tangan di tempat-tempat strategis dan mudah dijangkau masyarakat terkemuka di transportasi umum dan tempat umum serta dan pastikan dispenser ini diisi ulang secara teratur
5. Mensosialisasikanetikabatuk/bersinditempatumumdantransportasiumum o Pajang poster tentang mengenai pentingnya menerapkan etika batuk/bersin serta tata cara bersin/batuk di tempat umum dan transportasi umum
o Pengelola tempat umum dan transportasi umum harus menyediakan masker wajah dan/atau tisu yang diberikan untuk seluruh pengunjung dan penumpang yang mempunyai gejala flu atau batuk.
6. Memperbaharui informasi tentang Covid-19 secara reguler dan menempatkan di area yang mudah dilihat oleh pengunjung dan penumpang.
Menyediakan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai pencegahan dan pengendalian Covid-19 di lokasi strategis di setiap tempat umum dan transportasi umum.
PROTOKOL TRANSPORTASI PUBLIK
1. Bila sedang dalam kondisi tidak sehat, jangan mengemudikan kendaraan. Sebaiknya segera memeriksakan diri ke fasyankes.
2. Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti:
• mencuci tangan menggunakan air dan sabun
• membuang sampah di tempat sampah
• tidak merokok dan mengonsumsi NAPZA
• tidak meludah di sembarang tempat
• hindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
3. Penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu, sebaiknya menggunakan
masker selama berada di dalam kendaraan.
4. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terutama setelah mengangkut
penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu.
5. Saat mengangkut penumpang dengan gejala mirip flu, sarankan penumpang
untuk mengenakan masker. Jika penumpang tidak memiliki masker, berikan
masker kepada penumpang
6. Ukur suhu tubuh setidaknya dua kali sehari pada saat sebelum dan sesudah
mengemudi, terutama setelah membawa penumpang yang mengalami demam, batuk atau flu.
PROTOKOL UNTUK PENYELENGGARAN ACARA BERSKALA BESAR
Untuk penyelenggaraan acara yang dengan jumlah peserta yang besar, disarankan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
● Penyelenggara Acara
1. Melakukan screening awal melalui pemeriksaan suhu tubuh dan orang dengan
gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas.
2. Jika ditemukan individu yang tidak sehat, sebaiknya tidak mengikutsertakan
dalam kegiatan dan merekomendasikan untuk segera memeriksakan diri ke
fasyankes.
3. Memastikan peserta yang tidak sehat dan memiliki riwayat perjalanan dari
negara dengan transmisi lokal COVID-19 dalam 14 hari terakhir tidak menghadiri acara. Hal ini dalam diinformasikan melalui pemberitahuan di area pintu masuk
dan pendaftaran. Informasi daftar negara dengan transmisi lokal COVID-19
dapat diakses di www.covid19.kemkes.go.id.
4. Memastikan lokasi acara memiliki sirkulasi udara yang baik dan memiliki fasilitas
memadai untuk mencuci tangan.
5. Memastikan ketersediaan sabun dan air untuk mencuci tangan atau pencuci
tangan berbasis alkohol.
6. Meningkatkanfrekuensipembersihanareayangumumdigunakan,sepertikamar
mandi, konter registrasi dan pembayaran, dan area makan terutama pada jam padat aktivitas.
● Peserta Acara
1. Jika selama acara berlangsung, terdapat staf atau peserta yang sakit maka tidak melanjutkan kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes.
2. Peserta yang kembali dari negara dengan transmisi lokal COVID-19 dalam 14 hari terakhir sebaiknya menginformasikan kepada panitia penyelenggara. Jika pada saat acara mengalami demam atau gejala pernapasan seperti batuk/flu/sesak napas maka tidak melanjutkan kegiatan dan segera memeriksakan diri ke fasyankes.
3. Individu yang sehat tidak perlu memakai masker.
4. Peserta harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mencuci tangan secara teratur menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol serta menghindari menyentuh area wajah yang tidak perlu.
5. Hindari berjabatan tangan dengan peserta acara lainnya, dan pertimbangkan untuk mengadopsi alternatif bentuk sapa lainnya.
PROTOKOL UNTUK DI PASAR ATAU KAWASAN PEDAGANG KAKI LIMA
Operator, agen pengelola, kontraktor dan stafnya harus diingatkan untuk:
1. Lakukanpemeriksaansuhutubuhsetidaknya2kalisehari.
2. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke
fasyankes.
3. Gunakanmaskerjikamengalamibatukataupilek.
4. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian dalam atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke tempat sampah. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air.
5. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah
digunakan.
6. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama setelah menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta sebelum dan sesudah makan.
7. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat menangani limbah.
8. Hindarimenyentuhareawajahyangtidakperlu.
PROTOKOL DI RESTORAN
Staf harus diingatkan untuk:
1. Lakukanpemeriksaansuhutubuhsetidaknya2kalisehari.
2. Jika sedang dalam keadaan tidak sehat, sebaiknya segera memeriksakan diri ke
fasyankes.
3. Gunakanmaskerjikamengalamibatukataupilek.
4. Terapkan etika batuk/bersin: tutup mulut menggunakan lengan atas bagian dalam
atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu yang kotor ke tempat
sampah. Lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air.
5. Bersihkan toilet secara teratur dan bagi pengguna toilet, siram toilet setelah
digunakan.
6. Terapkan kebersihan diri (mencuci tangan dengan sabun dan air) terutama setelah
menggunakan toilet, melakukan pekerjaan pembersihan serta sebelum dan sesudah
makan.
7. Gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan pembersihan dan saat
menangani limbah.
8. Hindarimenyentuhareawajahyangtidakperlu.
9. Lakukan pembersihan menggunakan desinfektan terhadap peralatan setelah digunakan.
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)