Makassar Lawan Corona
Langkah Taktis Kadin Sulsel Hadapi Efek Covid-19
Salah satu masukan kepada pihak OJK dan Bank Indonesia adalah memberikan stimulus ke ekonomi.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan langkah-langkah taktis menghadapi efek wabah Covid-19.
Menurutnya, Kadin sudah melakukan langkah-langkah taktis demi kepentingan masyarakat.
Kadin sudah melakukan rangkaian pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia dan stakeholder pemerintahan untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil pemerintah.
Salah satu masukan kepada pihak OJK dan Bank Indonesia adalah memberikan stimulus ke ekonomi.
"Stimulus untuk sektor ekonomi dari Rp 400 triliun lebih, setengahnya menurut Fadli Zon (anggota DPR RI) mencapai Rp 200 triliun untuk korporasi. Kenapa, apakah Kadin berpihak kepada korporasi? Karena korporasi atau pengusaha juga adalah masyarakat," katanya ke Tribun, Minggu (5/4/2020).
Ia pun menjelaskan, korporasi menanggung banyak tenaga kerja bukan cuman Usaha Kecil Menengah (UKM) saja.
"Bayangkan jika tak ada stimulus untuk korporasi kemudian korporasi itu tidak diminta-minta bangkrut kemudian semua karyawan di-PHK (pemutusan hubungan kerja), maka bisa saja menimbulkan masalah sosial," katanya.
Sehingga, Kadin memberikan masukan kepada pemerintah dan stakeholder terkait untuk memberikan terlebih dahulu stimulus ekonomi karena akan berdampak domino ke berbagai lini termasuk sosial dan hukum.
"Ketika banyak pengangguran maka angka kriminal bakal naik karena orang-orang butuh makan," katanya.
Menurutnya, efek buruk sosial itu yang tak diinginkan oleh pemerintah sehingga ada langkah-langkah untuk stimulasi ekonomi.
Selanjutnya, Kadin juga melakukan serangkaian pendampingan untuk pengusaha di bidang hospitality.
"Sekarang bisnis ini sangat terpuruk dan lebih terpukul ketimbang krismon (krisis moneter) 1998, karena adanya larangan untuk tak berkumpul. Padahal, hotel itu hidup dari event, tingkat okupansinya kan tak pernah lebih 30 persen di hari-hari biasa," katanya.
Ketika bisnis hospitality tak mendapatkan stimulasi maka banyak karyawan yang harus kehilangan pekerjaan.
"Ini kan karyawannya akan bikin apa? Itu yang menjadi masalah saat ini," katanya.
Sehingga, saat ini Kadin Sulsel sebagai induk pengusaha akan banyak melakukan kerja-kerja pendampingan kepada pengusaha dan pelaku usaha.