Tribun Wiki
Ini Sosok yang Bikin Prof Basri Modding Pilih Jadi Dosen, Padahal Sempat Lulus di Bank
Menjadi seorang dosen bukanlah impian Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNTIMURWIKI.COM - Menjadi seorang dosen bukanlah impian Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Basri Modding.
Saat masih kecil, impiannya adalah ingin menjadi seorang penegak hukum, polisi atau tidak berkecimpung di dunia militer.
Namun, jalan hidup yang ditempuhnya begitu mengejutkan.
Alih-alih dijalur impiannya, ia malah menjadi seorang dosen.
Meski demikian, tak banyak yang tahu bahwa sewaktu lulus S1 Manajemen, Ekonomi UMI, Prof Basri Modding pernah mendaftarkan diri untuk bekerja di salah satu bank.
Bahkan ia sudah dinyatakan lulus dari ratusan yang terseleksi, satu diantara tiga adalah dirinya.
Setali tiga uang, ia pun mendapatkan tawaran menjadi dosen.
Berkat rekomendasi Wakil Rektor 1 yang saat itu menjabat, Prof Dr Mansur Ramli ia pun diterima walaupun tadinya sempat ditolak.
"Saya jalani tes dua-duanya, namun saya harus memilih," jelasnya kepada tribun-timur.com beberapa waktu lalu.
Iapun harus memilih antara menjadi dosen atau seorang pegawai bank.
Dengan harapa ingin sukses, Prof Basri Modding mendengarkan permintaan Rektor UMI saat itu, Prof Abd Basalamah yang membuatnya semangat.
Ia akhirnya mengabdikan diri menjadi dosen di UMI dan terus mengembangkan potensinya tersebut.
Bahkan ia tak sekadar bekerja dengan pikiran namun dengan hati.
Terlihat dari pencapaiannya menjadi seorang rektor di UMI.
Meniti karier dari bawah hingga berada di puncak tak terlepas dari pembawaannya yang selalu menghargai.
Ia ingin menjadi bawahan yang baik dan belajar dari pimpinan, kedua hal tersebut dipegangnya untuk bekal kedepan saat menjadi pimpinan.
Namun, hal itu terwujud di tahun 2018 ia pun resmi menjad rektor UMI.
Ia pun tak pernah melupakan jasa Prof Dr Mansyur Ramly MS yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pembina Yayasan Badan Waqaf UMI.
"Beliaulah yang berjasa menghantarkan karier saya menjadi seorang dosen," jelasnya.
Ia juga mengaku sangat meneladani sosok Prof Dr Mansyur Ramly MS.
"Karena dialah yang juga membentuk karakter saya, saya tidak akan pernah lupakan itu," jelasnya.
"Dia sosok yang sangat disiplin dan tidak pernah membeda-bedakan," lanjutnya.(*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur: