Takut Terpapar Corona, 80 Kepala Keluarga Tinggal di Kebun Demi Hindari Perantau yang Pulang Kampung
Takut Terpapar Corona, 80 Kepala Keluarga Tinggal di Kebun Demi Hindari Perantau yang Pulang Kampung
Takut Terpapar Corona, 80 Kepala Keluarga Tinggal di Kebun Hindari Pendatang yang Pulang Kampung
TRIBUN-TIMUR.COM-
Berbagai cara dilakukan di masing-masing daerah untuk melawan pandemi corona.
Seperti yang dilakukan warga Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur berikut ini.
• Disampaikan Jokowi Hari ini, Ternyata ini Arti Status Darurat Kesehatan Menurut Undang-undang
Diketahui sekitar 80 kepala keluarga di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur memilih tinggal di kebun untuk menghindari perantauan yang pulang kampung.
Menurut Kepala Desa Gololeda Martinus Jenama banyak warganya yang tinggal di pondok kebun sejak awal Maret 2020. Jumlahnya warga semakin bertambah sejak 24-25 Maret 2020.
"Warga di Kampung Lopa, Desa Gololeda, Kecamatan Borong memilih menghindar ke pondok di kebun-kebun agar terhindar dari wabah virus corona," kata Jenama, Selasa (31/3/2020).
Tak hanya di Desa Gololeda. Puluhan warga di Desa Mbengan, Kecamatan Kota Komba juga menghindari perantauan yang pulang kampung dengan cara tinggal di kebun.
Hal tersebut dijelaskan Kepala Desa Mbengan Yohanes.
Ia mengatakan warga tetap memilih tinggal di kebun walaupun petugas medis sudah melakukan sosialisasi terkait penyebaran virus corona di Manggarai Timur.
Menurut Yohanes banyak warganya yang panik karena mendengar banyak orang meninggal karena virus corona.
Bahkan tidak sedirkit warga banyak yang memilik tidak pergi ke pasar untuk membeli sembako dan berdagang.
• Kronologi Jenazah Mantan Anggota DPRD Ditolak Warga Saat Hendak Dimakamkan, Diduga Positif Corona
Dipantau petugas kesehatan
Sementara itu warga di Desa Komba, Kecamatan Kota Komba memilih berdiam diri di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.
Namun sebagian kecil dari warga desa masih ke kebun untuk bercocok tanam.
Menurut Kepala Desa Komba Eduardus, warga di desanya telah mengikuti instruksi pemerintah untuk tidak berkumpul sepertu arisan dan menggelar ritual.
Saat ini menurut Eduardus, ada beberapa warganya yang baru pulang dari rantau. Namun mereka diminta tepat tinggal di rumah untuk karantina mandiri dan dipantau petugas kesehatan.