Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Coroan di Bulukumba

Minta Perantau Tak Pulang, Ketua Dai Muda Bulukumba Sampaikan Hadis Nabi

Para perantau tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Mereka pulang karena wabah corona, beberapa lainnya dengan alasan melaksanaan ibadah puasa

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Syamsul Bahri
Dok. Pribadi
Ketua Majelis Dai Muda (MDM) Bulukumba Ustaz Ikhwan Bahar 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Sedikitnya 2.000 perantau asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dikabarkan bakal pulang kampung.

Hal tersebut terungkap dalam rapat bersama sejumlah ketua Fraksi DPRD Bulukumba, Jumat (27/3/2020) lalu.

Para perantau tersebut berasal dari dalam dan luar negeri. Mereka pulang karena wabah corona, beberapa lainnya dengan alasan melaksanaan ibadah puasa di kampung.

"Ada informasi bahwa masyarakat Bulukumba dari luar negeri maupun dari luar Bulukumba sekitar 2000 akan kembali," jelas Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Patudangi Asiz di ruang Ketua DPRD Bulukumba.

Menanggapi hal itu, Ketua Majelis Dai Muda (MDM) Bulukumba Ustadz Ikhwan Bahar, mengimbau warga untuk tidak kembali dulu ditengah wabah covid 19 atau virus corona ini.

Jangan sampai, lanjut dosen STIKES Panrita Husada Bulukumba itu, para perantau kembali dan membawa virus.

Yang pertama kali tertular, tentunya keluarga dan kerabat tercinta di kampung.

Olehnya, ia mengingatkan pada seluruh perantau yang akan pulang, untuk mematuhi anjuran pemerintah atau umara untuk menunda kepulangan sampai virus ini mereda.

Seorang Pasien Virus Corona Diantar Tim Medis
Seorang Pasien Virus Corona Diantar Tim Medis (Tribunnews.com)

Di dalam Islam, kata Ustaz Ikhwan, kejadian serupa pernah terjadi.

Nabi Muhammad, pernah menceritakan, sekitar 1.400 tahun yang lalu terkait penyakit menular untuk saling menjaga diri, tidak menularkan atau tertulari.

"Nabi Muhammad menceritakan tentang wabah Thaun, lalu Rasulullah pernah bersabda: wabah thaun adalah kotoran yang dikirimkan oleh Allah terhadap sebagian kalangan bani Israil dan juga orang-orang sebelum kalian," jelas Ustaz Ikhwan Bahar, Selasa (31/3/2020).

"Kalau kalian mendengar ada wabah thaun di suatu negeri, janganlah kalian memasuki negeri tersebut. Namun, bila wabah thaun itu menyebar di negeri kalian, janganlah kalian keluar dari negeri kalian karena menghindar dari penyakit itu. Ini diriwayatkan oleh HR Bukhari-Muslim," jelas Ustaz Ikhwan.

Dari hadist tersebut, tambah Ustaz Ikhwan, sangat jelas, bahwa agama melarang untuk memasuki sebuah daerah, jika ada penyakit yang mewabah, walaupun itu kampung sendiri. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi, IG: @arisandifirki

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved