Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

BRSPDF Wirajaya Makassar

Ikuti Physical Distancing, Siswa BRSPDF Wirajaya Makassar Belajar Online

Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar punya cara tersendiri untuk tetap aktif belajar.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Hasriyani Latif
zoom-inlihat foto Ikuti Physical Distancing, Siswa BRSPDF Wirajaya Makassar Belajar Online
BRSPDF Wirajaya
Siswa BRSPDF Wirajaya Makassar lakukan belajar online.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mengikuti imbauan pemerintah untuk physical distancing, Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BRSPDF) Wirajaya Makassar punya cara tersendiri untuk tetap aktif belajar.

Meski ditengah merebaknya wabah Covid-19 atau yang dikenal dengan virus Corona, penyandang disabilitas fisik yang menjadi Penerima Pelayanan (PP) di BRSPDF alam tetap tekun dan bersemangat belajar serta mengikuti layanan keterampilan.

Dalam rilis yang diterima tribun-timur.com, Senin (30/2/2010), saat ini pelaksanaan layanan keterampilan itu sendiri dilakukan dimasing-masing asrama, mengingat selama kebijakan lockdown akses untuk penggunaan ruang keterampilan sementara dihentikan.

Hal ini ditempuh untuk menjaga Social dan Physical Distance tetap dipatuhi oleh para penerima pelayanan.

Secara teknis, pemberian materi layanan keterampilan dilakukan melalui video call antara penerima pelayanan dengan instrukturnya masing-masing.

"Sebenarnya untuk layanan rehabilitasi sosial di dalam Balai sementara ini dihentikan, hanya untuk menjaga agar anak-anak tidak bosan, maka dipersilakan para instruktur keterampilan untuk memberikan layanan keterampilan, baik secara teori maupun prakteknya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada”, ungkap Kepala BRSPDF Wirajaya, Syaiful Samad.

Untuk hari ini, khususnya untuk keterampilan penjahitan, baik penjahitan pria dan wanita.

"Selain belajar teori, para penyandang disabilitas juga diajari secara teknis tentang cara merubah pola kecil," kata Asnia salah seorang instruktur penjahitan wanita.

Hal ini dibenarkan pula oleh Sitti Saenab instruktur penjahitan Pria. Ia menjelaskan, untuk teorinya tinggal dikirim ke masing-masing WhatsApp milik anak-anak untuk dibaca dan dipelajari terlebih dahulu, sementara untuk prakteknya dilakukan melalui video call.

“Jadi pelaksanaan prakteknya bisa langsung interaktif, begitu ada yang kurang dipahami dalam pelaksanaannya, maka bisa langsung video call instrukturnya untuk mendapatkan penjelasan teknis secara langsung," tambah Asnia.(*)

Laporan Wartawan tribun-timur.com, Desi Triana

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved