Sulsel Lawan Corona
Pengamat Politik UINAM: Lockdown Bukan Solusi, Masyarakat Sulsel Belum Siap
Pengamat Politik UINAM, Syahrir Karim menyatakan bahwa saat ini opsi lockdown Sulawesi Selatan bukan solusi tepat.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrir Karim menyatakan bahwa saat ini opsi lockdown Sulawesi Selatan bukan solusi tepat.
Menurutnya, jika opsi ini dilakukan justru akan memberi dampak secara psikologis dan ekonomi bagi masyarakat.
"Corona sudah terlanjur menyebar dengan proses transmisi yang massif. Namun ada plusnya jika hal itu dilakukan pemerintah, yakni mengurangi dampak tertularnya virus ini lebih luas," ujar Syahrir kepada Tribun via pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020).
Namun Syahrir menilai bahwa dampak negatif atau minus dari lockdown di Sulsel jauh besar karena dampaknya tidak hanya secara ekonomi, tapi juga secara psikologis yang bisa saja masyarakat kita semakin stres, panik dan beberapa efek sosial lainnya.
"Intinya, saya melihat masyarakat kita belum siap lakukan lockdown sehingga yang perlu dilakukan adalah ketegasan dari pemerintahan Sulsel untuk menghimbau ke masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak penting," jelasnya.
Terpenting lagi, pemerintah harus secara serius melakukan penanganan alat-alat kesehatan, fasilitas dan ketersediaan rumah sakit yang dapat melayani pasien secara mudah.
"Penanganan preventif seperti ini yang amat penting. Anggaran yang disetujui itu mesti dialokasikan secara proporsional dengan mengedepankan kebutuhan yang mendesak," tegasnya.
"Terakhir, tentu butuh kerja keras bagi pemerintah, para pekerja kesehatan, pemuka agama untuk terus memahamkan masyarakat terkait pandemi covid-19," tambahnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abd Azis Alimuddin
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)