Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Update Corona Sulsel

Perkembangan Terbaru Corona Sulsel: Kemarin 4 Sekarang 13 Positif Covid-19 Kota Makassar Terbanyak

Perkembangan Terbaru Corona Sulsel: Kemarin 4 Sekarang 9 Positif Covid-19 Kota Makassar Terbanyak

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Mansur AM
TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD FADLY ALI
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah - Perkembangan Terbaru Corona Sulsel: Kemarin 4 Sekarang 13 Positif Covid-19 Kota Makassar Terbanyak 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perkembangan Terbaru Corona Sulsel: Kemarin 4 Sekarang 13 Positif Covid-19 Kota Makassar Terbanyak

Kata kunci artikel ini: Info Corona Sulsel, Perkembangan Terbaru Corona Sulsel, Update Corona Sulsel, Hari Ini, Sulsel Melawan Korona

Pasien positif Corona di Sulsel bertambah menjadi sembilan orang. 

Total positif kini 13 orang

Dibanding sehari sebelumnya empat pasien.

Berarti ada tambahan sembilan orang.

Semoga menjadi peringatan bagi warga di Sulsel untuk tidak menganggap remeh virus ini.

Reporter tribun-timur.com sedang berusaha melakukan upaya konfirmasi ke Dinas Kesehatan Sulsel terkait melonjaknya pasien positif Corona di Sulsel ini.

Per data Selasa (24/3/2020) sehari sebelumnya, dari empat pasien positif, tiga dari Kota Makassar, satu dari Pinrang sedang dirawat di RSUD Andi Makkasau Parepare.

Wabah virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih menghadirkan duka bagi Indonesia.

Pada Rabu (25/3/2020) sore ini, pemerintah menyatakan bahwa ada penambahan tiga pasien Covid-19 yang meninggal dunia Dengan demikian, total ada 58 kasus pasien meninggal dunia setelah dinyatakan positif virus corona.

Hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BPNP pada Rabu sore.

"Ada 55 ( pasien Covid-19 meninggal) kemarin, hari ini ada penambahan tiga, sehingga jumlahnya menjadi 58," kata Yurianto.

Berdasarkan data pemerintah, saat ini tercatat ada 790 kasus Covid-19 di Tanah Air

Dengan demikian, dalam 24 jam ada penambahan 105 pasien yang dinyatakan positif virus corona. Selain itu, ada 31 pasien yang telah dinyatakan sembuh setelah mengidap Covid-19.

Data ini diperbarui sejak Selasa (24/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Hari Pertama Masuk Angin, Hari 8 Sesak Nafas

Virus Corona kini menjadi masalah serius di Indonesia.

Jumlah orang dalam pantauanpun terus meningkat.

Termasuk yang sembuh dan meninggal dunia.

Dikutip dari https://kawalcovid19.id/ saat ini sudah 686 kasus yang terkonfirmasi.

601 orang sedang dalam perawatan.

30 orang dinyatakan sembuh.

55 orang meninggal dunia karena virus ini. 

Lalu apa yang bisa kita lakukan?

Dengan memahami penyebarannya dan gejala yang ditimbulkan, akan sangat membantu.

Jika kamu merasakan gejala, segeralah memeriksakan diri ke dokter. 

Corona Virus Corona (Covid-19) merupakan sebuah virus yang penyebarannya dapat menular melalui cairan (droplets) yang keluar ketika seseorang bersin atau batuk.

Gejala tertular Covid-19 disebut mirip dengan flu biasa, namun seiring berjalannya waktu gejala Covid-19 akan membuat kondisi kesehatan semakin memburuk.

Gejala awal virus ini bisa bermula dari demam, kelelahan hingga sesak napas.

Gejala hari ke hari terinfeksi Covid-19
Gejala hari ke hari terinfeksi Covid-19 (Instagram/@divisihumaspolri)

Berikut adalah tahapan gejala dari hari ke hari berdasarkan informasi dari unggahan akun resmi Divisi Humas Polri, @divisihumaspolri, Senin (23/3/2020).

Hari 1-3

Pada hari pertama, hingga ketiga, gejalanya mirip seperti flu biasa, mulai dari masuk angin, tenggorokan merasa sedikit sakit, nafsu makan juga normal seperti biasa, dan tidak merasakan demam maupun lelah.

Hari 4

Hari keempat, gejala mulai infeksi Covid-19 mulai memburuk.

Tenggorokan akan sakit, disertai mual, suara menjadi serak, dan gangguan makan (anoreksia).

Suhu badan menjadi kisaran 36,5 derajat, disertai sakit kepala, dan diare ringan.

Hari 5

Sehari setelahnya, hampir mirp dengan hari keempat, yakni sakit tenggorokan, suara serak, dan panas tubuh mencapai 36,5 derajat.

Ditambah mulai terasa nyeri pada sendi-sendi tubuh, serta rasa lelah.

Hari 6

Hari keenam pasien positif Covid-19 mulai merasakan demam dengan suhu 37 derajat, disertai batuk kering maupun berlendir.

Tenggorokan mulai sakit ketika digunakan untuk menelan, dan berbicara.

Badan menjadi lelah, dan mual-mual, diare, serta nyeri pada jari-jari.

Pada hari ini, kesulitan bernapas mulai dirasakan.

Hari 7

Hari ketujuh demam semakin meningkat, berkisar antara 37,4 derajat hingga 37,8 derajat.

Batuk, dan dahak semakin memburuk, begitupula dengan nyeri kepala yang semakin meningkat.

Gejala hari ke hari terinfeksi Covid-19
Gejala hari ke hari terinfeksi Covid-19 (Instagram/@divisihumaspolri)

Nyeri mulai dirasakan di seluruh tubuh.

Frekuensi pernapasan semakin terganggu, jarak antara helaan napas semakin pendek, diare semakin parah.

Hari 8

Demam mulai masuk kategori tinggi, di angka 38 derajat.

Pernapasan terus memburuk, dada terasa berat, dan sulit untuk bernapas.

Batuk terus-terusan, disertai nyeri sendi, dan sakit kepala.

Hari 9

Hari kesembilan, demam menjadi tidak beraturan, seluruh gejala semakin memburuk.

Batuk semakin parah, dan gangguan pernapasan semakin memburuk.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Corona'>Virus Corona, Achmad Yurianto, per Senin (23/3/2020), terhitung total 579 orang positif Covid-19.

Jumlah tersebut naik 65 pasien, dari angka sebelumnya, yakni 514 pasien.

"Sehingga total saat ini ada 579 pasien positif Covid-19," ungkap Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin.

Empat puluh sembilan pasien telah meninggal, dan 30 pasien telah diumumkan sembuh.

"Ada satu tambahan pasien yang sembuh. Sehingga sampai saat ini total jumlah pasien yang sembuh sebanyak 30 orang," ujar Yuri. 

Jokowi Geram Masih Ada Warga Sepelekan Corona

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menanggapi terkait penanganan penyebaran wabah Corona Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Jokowi menyayangkan masih banyak warganya yang meremehkan physical distancing atau menjaga jarak fisik antar manusia.

Ia mencontohkan kasus di mana seorang pasien suspect Covid-19 yang sedang dikarantina justru pergi membantu pernikahan tetangganya.

Tangkapan layar video Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana saat merazia warkop dan kafe di seputan jalan menuju Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/3/2020).
Tangkapan layar video Kapolres Kubu Raya AKBP Yani Permana saat merazia warkop dan kafe di seputan jalan menuju Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/3/2020). (istimewa/Kompas.com)

Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (24/3/2020), awalnya Jokowi menjelaskan alasan Indonesia tidak menerapkan lockdown.

Ayah Gibran Rakabuming Raka itu menjelaskan bahwa setiap negara memiliki gaya tersendiri dalam menangani Covid-19.

"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda-beda, memiliki gaya yang berbeda-beda, memiliki kedisiplinan yang berbeda-beda," katanya.

Jokowi mengatakan berdasarkan data-data dari Kementerian Luar Negeri, terkait penanganan Covid-19 di berbagai negara di dunia, Indonesia paling cocok menerapkan physical distancing.

"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu, dan itu sudah saya pelajari, dan memiliki analisa-analisa," ujarnya.

"Sehingga di negara kita memang yang paling pas adalah physical distancing, menjaga jarak aman, itu sudah paling penting."

Presiden RI Joko Widodo, Pengarahan Presiden RI kepada Para Gubernur Menghadapi Covid-19, Selasa (24/3/2020) (youtube sekretariat presiden)
Jokowi percaya apabila physical distancing dapat dilakukan, maka penyebaran Covid-19 pasti dapat ditekan.

"Kalau itu bisa kita lakukan, saya yakin bahwa kita akan bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini," ujarnya.

"Tetapi membutuhkan sebuah kedisplinan yang kuat, membutuhkan ketegasan yang kuat," sambung Jokowi.

Jokowi lalu mencontohkan sejumlah kasus yang menunjukkan adanya masyarakat yang masih menganggap enteng Covid-19.

"Jangan sampai yang sudah diisolasi, saya membaca sebuah berita, sudah diisolasi masih membantu tetangganya yang mau hajatan," kata Jokowi.

"Sudah diisolasi masih beli handphone, dan belanja di pasar."

"Saya kira kedisplinan untuk mengisolasi, itu yang paling penting," ujarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: Tambah 3 Kasus, Saat Ini Ada 58 Pasien Covid-19 Meninggal ", 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved