Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nilai Tukar Rupiah

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengembang Kurangi Impor Barang

Rupiah ditutup pada level Rp 16.500 per dollar AS, atau melemah 75 poin sebesar 0,45 persen dibanding penutupan pada Senin Rp 16.575 per dollar AS.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
ari maryadi / tribun timur
Direktur Utama PT EMS Land Propertindo, H. Akhmad Ariesta Gemilang 

TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA -- Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di pasar spot mengalami pelemahan.

Rupiah ditutup pada level Rp 16.500 per dollar AS, atau melemah 75 poin sebesar 0,45 persen dibanding penutupan pada Senin Rp 16.575 per dollar AS.

Direktur Utama PT EMS Land Propertindo, Akhmad Ariesta Gemilang mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah sangat berdampak pada sektor properti.

Menurutnya, dampak pelemahan nilai tukar rupiah mengakibatkan kenaikan bahan bangunan karena ikut nilai tukar rupiah.

"Oleh karena itu, developer harus bisa berinovasi untuk mengurangi bahan baku impor," katanya kepada Tribun, Rabu (25/3/2020) hari ini.

Pria yang akrab disapa Esta itu melanjutkan, kondisi pelemahan nilai tukar rupiah juga berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun.

Hal itu pun membuat penjualan properti kurang bergairah dalam kondisi saat ini.

Namun, Esta menilai, kondisi ini bisa dijadikan waktu yang tepat untuk membeli properti bagi masyarakat.

"Alasannya karena dengan kondisi sekarang ini, para pengembang tidak mematok harga yang tinggi pada properti yang mereka jual," terangnya.

Esta mengungkapkan, bahwa pengembang akan banyak memberikan diskon dan kemudahan cara pembayaran.

Sementara, lanjutnya, perusahaan yang paling terkena dampak oleh melemahnya rupiah adalah perusahaan yang banyak menggunakan bahan baku impor.

Sebab, perusahaan perdagangan itu mendatangkan produk dari luar negeri.

"Menurut kami, sumber masalah utama yang saat ini menjadi tantangan bagi kita adalah kasus Virus Corona yang terus meningkat," ucap Esta.

Jebolan Institut Pertanian Bogor ini melanjutkan, pandemi Virus Corona atau Covid-19 membuat banyak sektor bisnis yang lumpuh.

Hingga saat ini, katanya, masyarakat belum bisa memprediksi sampai kapan wabah Virus Corona ini berakhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved