Tulisannya Viral di Media Sosial, Begini Harapan Keluarga Positif Corona di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Stigma negatif dirasakan oleh keluarga pasien corona (Vovid-19) di Makassar.

Keluarga pasien Covid-285, menyampaikan surat terbuka kepada warga Makassar yang cenderung memberi stigma negatif tentangnya.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah mengumumkan dua warganya dari Kota Makassar dinyatakan positif mengidap Covid-19. Keduanya yakni pasien Covid-285 dan Covid-286.

Pasien Covid-285 meninggal dunia terlebih dahulu sebelum dinyatakan positif mengidap Virus Corona Covid-19.

Surat terbuka yang disampikan di media sosial facebook tersebut kemudian viral.

Postingan yang diunggah Minggu (22/3/2020) pagi itu menceritakan kronologi, fakta-fakta hingga dampak yang dirasakan keluarga.

Dihubungi tribun-timur.com, Minggu (22/3/2020), keluarga pasien Covid-285, Armi Indrayuni, membenarkan bahwa tulisan tersebut dibuat olehnya.

Dia menjelaskan bahwa tujuan ia menulis surat tersebut yakni untuk klarifikasi.

"Kemarin beredar foto keluarga saya dengan caption yang kurang benar, itu yang saya mau klarifikasi, kalo hasil covid saya tidak bantah karena dari pusat," katanya.

Dia menceritakan bahwa dirinya dan keluarga mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan dari warga.

"Kita periksa ke RS saja harus teks nama saja keluar bukan foto keluarga, karena keluarga kami di kampung mendapat perlakuan kurang menyenangkan, dibully dan sebagiannya," ceritanya.

Dia berharap, masyarakat tidak melanggar hak privasi dan kode etik.

"Harapannya netizen tidak melanggar hak privasi keluarga, apalagi ada kode etik semuanya," harapnya.

Berikut tulisan surat terbuka yang ditulis keluarga pasien Covid-19.

Surat terbuka untuk Warga Makassar